PTM Dihentikan Sementara
Ada Sekolah Hentikan PTM Karena Covid-19, Begini Respon Anggota DPRD Riau
Pemerintah mengambil kebijakan sementara menghentikan proses belajar tatap muka, meskipun belum semua sekolah menerapkan itu.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Proses belajar tatap muka di beberapa sekolah di Pekanbaru kembali ditiadakan karena adanya temuan kasus covid pada siswa.
Pemerintah mengambil kebijakan sementara menghentikan proses belajar tatap muka, meskipun belum semua sekolah menerapkan itu.
Menanggapi kondisi ini, Anggota Komisi V DPRD Riau yang juga dapil Pekanbaru Ade Hartati mengatakan, memang kondisi yang terjadi saat ini diakuinya menjadi kekhawatiran bersama.
"Iya , ini jadi ke khawatiran kita juga, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan jumlah seluruh siswa hadir 36 orang per ruang belajar dengan waktu tatap muka 4 jam setiap hari,"ujar Ade Hartati.
Seperti diketahui saat ini menurut Ade Hartati, ditengah kondisi omricon yang mulai menyebar tentu menjadi ke khawatiran bersama.
"Perlu dikaji ulang memang, apakah akan lebih baik untuk sementara waktu tetap memberlakukan PTM dengan secara bersamaan. Hal itu untuk menghindari kerumunan,"ujarnya.
Baca juga: VIDEO: Dua Siswa Reaktif Covid, PTM di SMPN 18 Pekanbaru Akan Dihentikan Sementara
Baca juga: Situasi Terkini SMPN 18 Pekanbaru Setelah Disdik Menyatakan Menutup Sementara Aktivitas PTM
Ade Hartati juga menghimbau kepada pemerintah dan sekolah untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan anak didik.
"Perhatikan keselamatan siswa kita, makanya perlu dikaji betul, seperti apa kebijakan untuk secara menyeluruh,"ujar Ade Hartati.
Aktivitas PTM di SMPN 18 Pekanbaru Dihentikan Sementara
Hasil rapid antigen test dua murid SMPN 18 Kota Pekanbaru reaktif. Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menutup sementara aktivitas pembelajaran tatap muka di sekolah itu untuk sementara terhitung, Selasa (8/2/2022).
"Jadi dua murid kita menjalani rapid antigen, ternyata hasilnya reaktif. Sesuai arahan dinas kita hentikan sementara aktivitas PTM," jelas Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Zamhuri kepada Tribunpekanbaru.com.
Menurutnya, kedua murid tersebut kini sudah menjalani perawatan medis. Apalagi ada di antaranya memiliki penyakit bawaan.
Mereka pun harus segera menjalani swab PCR usai hasil tes rapid antigennya reaktif. Keduanya pun diingatkan agar beristrirahat untuk sementara.
Aktivitas PTM di sekolah rencananya dihentikan sementara hingga, Kamis (10/2/2022) besok. Para peserta didik di sekolah itu untuk sementara belajar dari rumah secara online selama beberapa hari ini.
"Jadi selama beberapa hari ini kita belajar online dulu, Kamis belajar lagi di sekolah," jelasnya.
Pihak sekolah pun berencana melakukan penyemprotan cairan disinfektan selama sekolah tidak ada aktivitas. Mereka juga melakukan evaluasi terkait penerapan protokol kesehatan di sekolah.
(tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)