Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Punya Suami tapi Hamil Oleh Pria Lain, Ibu Bantu Anaknya Aborsi

AE sebelumnya dilaporkan oleh seorang bidan berinisial P karena diduga membantu anaknya, RR melakukan aborsi.

Live Action/YouTube
Proses aborsi bayi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - AE, warga Baokrenget RT 006 RT 003 Desa Egon Gahar, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan anaknya RR diamankan Polres Sikka.

AE sebelumnya dilaporkan oleh seorang bidan berinisial P karena diduga membantu anaknya, RR melakukan aborsi.

Setelah menerima laporan, penyidik Polres Sikka langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil olah TKP, diketahui janin hasil aborsi yang dilakukan RR dengan dibantu oleh ibu kandungnya AE, dikubur di kebun.

Sebelum dikubur, janin beserta ari-arinya dibungkus kain merah mirip seragam siswa sekolah dasar (SD).

Usia janin sekitar 5 bulan, berjenis kelamin perempuan.

AE membantu anaknya RR melakukan aborsi pada Minggu 30 Januari 2022 sekitar pukul 04.00 Wita.

Kapolres Sikka AKBP Sajimin melalui Kasubag Humas AKP Margono mengatakan, AE menggugurkan kandungan anaknya karena malu akibat anaknya hamil dari hubungan dengan pria yang bukan suaminya.

Iklan untuk Anda: Anda Wajib Minum Ini! Agar Tensi 120/80 dan Pembuluh Darah Bersih
Advertisement by

Informasi yang diperoleh, RR sudah memiliki suami, namun dia malah hamil akibat hubungannya dengan pria lain.

AKP Margono mengatakan, pria yang diduga menghamili RR sudah ditahan untuk dimintai keterangan.

Namun pria yang diduga menghamili korban tidak mengakui perbuatannya.

"Oleh karena itu masih dilakukan penyelidikan lanjutan," kata Margono ketika dikonfirmasi di Maumere, Minggu (6/2/2022).

AE Malu Anaknya Hamil Hasil Hubungan dengan Pria Lain yang Bukan Suami

Kapolres Sikka AKBP Samijin melalui Kabid Humas AKP Margono menjelaskan kronologis kasus aborsi yang dilakukan ibu dan anak, AE dan RR.

AE membantu RR melakukan aborsi pada Minggu 30 Januari 2022 sekitar pukul 04.00 Wita.

Janin hasil aborsi beserta ari-arinya dibungkus kain merah mirip seragam siswa sekolah dasar (SD), kemudian dikubur di kebun.

Usia janin sekitar 5 bulan, berjenis kelamin perempuan.

RR sudah memiliki suami, namun diduga hamil dengan pria lain.

Tak mau menanggung malu, AE membantu anaknya melakukan aborsi.

Pelaku dan pria yang diduga menghamili RR sudah ditahan untuk dimintai keterangan.

Namun pria yang diduga menghamili korban tidak mengakui perbuatannya.

"Oleh karena itu masih dilakukan penyelidikan lanjutan," kata Margono ketika dikonfirmasi di Maumere, Minggu 6 Februari 2022.

Menurut Margono kasus ini dilaporkan oleh seorang bidan berinisial P, warga Wolonkotit RT 004 RW 002 Desa Pogon Kecamatan Waigete.

Kejadian berawal dari RR yang diketahui hamil lalu dipanggil pihak puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya.

Saat tes pertama, RR dinyatakan hamil. Kemudian dilakukan tes kedua, RR dipastikan hamil.

Kemudian tes ketiga diketahui sudah tidak hamil, namun masih ada bekas janin yang terdeteksi dalam rahim RR.

Menurut Margiono, pihak puskesmas mulai curiga ada tindakan aborsi yang dilakukan oleh RR.

"Sehingga atas dugaan tersebut pihak puskesmas kemudian melapor ke Polres Sikka," kata Margiono.

Setelah dilakukan penyidikan secara bertahap, akhirnya diperoleh informasi bahwa aborsi dilakukan dengan cara AE memijat perut RR yang sedang mengandung.

Akibat pemijatan tersebut, RR melahirkan secara paksa yang menyebabkan janin meninggal dunia.

Selain turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), penyidik Polres Sikka juga telah mengambil keterangan dari beberapa saksi, di antaranya MY, MDS, DB serta pelapor.

Menurut Margiono, penyidik masih terus melakukan penyidikan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved