Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rusia Sebut Kapal Selam Nuklir Amerika Masuki Perairan Mereka, Militer AS Keluarkan Bantahan

Rusia dan Amerika Serikat semakin bergesakan di Ukraina, kapal selam nuklir Amerika Serikat dikabarkan menfekat ke perbatasan Rusia.

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
Lt. Mack Jamieson, Mack JAMIESON / US NAVY / AFP
Ilustrasi Kapal Selam Amerika Serikat. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia dan Amerika Serikat semakin bergesakan di Ukraina, kapal selam nuklir Amerika Serikat dikabarkan menfekat ke perbatasan Rusia.

Rusia mengklaim hal itu, dan seketika dibantah oleh Amerika Serikat.

Angkatan Laut AS telah membantah klaim bahwa salah satu kapal selam bertenaga nuklirnya melanggar perairan teritorial Rusia.

Diberitakan Rusia Today, ketegangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara negara-negara tersebut.

"Tidak ada kebenaran atas klaim Rusia atas operasi kami di perairan teritorial mereka," kata Kapten Angkatan Laut AS Kyle Raines dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters, Sabtu.

Namun, saat mengeluarkan bantahan pada hari Sabtu, juru bicara Komando Indo-Pasifik AS menolak untuk mengatakan di mana kapal selam AS beroperasi.

“Saya tidak akan mengomentari lokasi pasti kapal selam kami, tetapi kami terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional,” kata Raines.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Virginia AS ditemukan terendam di perairan Kepulauan Kuril sementara Armada Pasifik Moskow mengadakan latihan di daerah tersebut.

Kapal-kapal Rusia memerintahkan awak kapal selam untuk segera muncul, tetapi mereka mengabaikan pesan-pesan itu, kata militer Rusia. Kapal perusak Marshal Shaposhnikov dikerahkan untuk mengusir kapal selam itu, yang menggunakan umpan radar aktif dan meninggalkan daerah itu dengan kecepatan penuh, menurut kementerian tersebut.

Kementerian Rusia menyebut insiden itu sebagai pelanggaran besar terhadap hukum internasional yang menciptakan ancaman bagi keamanan nasional Rusia.

Tak lama setelah dugaan pertemuan itu, pejabat Rusia memanggil atase militer AS untuk menjelaskan insiden tersebut.

Kapal selam kelas Virginia dipersenjatai dengan rudal jelajah dan anti-kapal, serta torpedo Mark 48.

Angkatan Laut AS memuji mereka karena menggunakan “teknologi siluman, pengumpulan-intelijen, dan sistem senjata terbaru.” Dengan biaya masing-masing sekitar $3,5 miliar untuk membangun, kapal tersebut sering digunakan untuk pengawasan, pengintaian, dan pengumpulan intelijen.

Dugaan serangan itu terjadi pada hari yang sama ketika Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden berbicara melalui telepon mengenai meningkatnya ketegangan di Ukraina.

Pemerintahan Biden telah memperingatkan selama berminggu-minggu tentang kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina, sementara Moskow mengatakan tidak memiliki rencana untuk melancarkan serangan.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved