Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pekanbaru

Harga Kedelai Melambung, Pedagang di Pekanbaru Terpaksa Siasati Ukuran Tempe

Imbas naiknya harga kedelai baru-baru ini membuat para pedagang tahu dan tempe di Pekanbaru harus mencari siasat agar tidak rugi berjualan.

Penulis: Alex | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Alex Sander
Konsumen beli tahu di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, Rabu (16/2/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Imbas naiknya harga kedelai baru-baru ini membuat para pedagang tahu dan tempe di Pekanbaru harus mencari siasat agar tidak rugi berjualan.

Karena kalau menaikkan harga, dikhawatirkan akan membuat pelanggan enggan membeli tahu dan tempe.

Salah seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Pagi Arengka, Nazar Khan mengatakan, sejak kedelai naik beberapa waktu belakangan, harga tahu dan tempe juga mengalami kenaikan, otomatis penjualannya juga harus naik harusnya.

Namun ia khawatir jika tahu dan tempe dinaikkan harganya, maka akan membuat pelanggan makin berkurang, akhirnya dibiayai dengan mengurangi ukuran tempe, untuk menghindari kerugian dalam berjualan.

"Rata-rata konsumen tau kedelai naik, kita juga kasih tau kalau ukurannya dikurangi sedikit, atau kadang kita kasih pilihan, May tetap ukuran biasa, tapi harganya sedikit naik. Karena bagaiamana pun harga modal kita juga naik, kalau ditaruh harga lama, nggak masuk jadinya," kata Nazar kepada Tribun, Rabu (16/2/2022).

Sejauh ini dikatakan Nazar pelanggannya masih tetap membeli seperti biasa.

Namun ia juga khawatir kalau harga kedelai terus makin naik harganya akan memberikan dampak besar bagi para pedagang dan juga masyarakat.

Apalagi di Pekanbaru tahu dan tempe juga menjadi salah satu kebutuhan wajib sehari-hari bagi keluarga mau pun pemilik usaha gorengan di caffe, dan lainnya.

"Sejauh ini masih seperti biasa. Tapi kalau naik lagi tentu kita khawatir juga, semoga harganya kembali stabil, itu harapan kita," ulasnya.

Salah seorang ibu rumah tangga, Hesti yang berbelanja ke Pasar Pagi Arengka berharap, agar harga kedelai kembali normal, karena jika masih naik, maka ia semakin sulit untuk berjualan.

"Saya kebetulan juga jualan gorengan. Goreng tempe kriuk dan mendoan serta tahu isi merupakan gorengan favorit. Kalau naik harganya tentu makin susah saya jualan. Ini saja saya perkecil sedikit ukuran tahu dan tempenya, banyak pelanggan yang komplain. Kalau harganya dinaikkan, pelanggan bakal kabur, bukan komplain lagi," ujarnya. (Tribunpekanbaru.com/Alexander).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved