Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Prediksi Perang Rusia-Ukraina Gagal, Amerika Serikat Kini Tuduh China Kuasai Indo Pasifik

Amerika Serikat lagi-lagi bikin gaduh, usai prediksi perangnya gagal, kini Amerika senggol China.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
AFP
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat lagi-lagi bikin gaduh, usai prediksi perangnya gagal, kini Amerika senggol China.

Amerika kini peringatkan China yang mendukung Rusia yang berseberangan dengan NATO.

China disebut-sebut dapat mengambil kesempatan untuk mengambil tindakan di Asia-Pasifik dan menguji perairan untuk melihat seberapa besar komitmen Washington kepada mitranya di kawasan itu.

Hal ini diberikan Rusia Today, yang mengutip peringatan seorang senior Amerika.

Berbicara kepada wartawan di sela-sela Singapore Airshow pada hari Rabu, Jenderal Kenneth Wilsbach, kepala Angkatan Udara Pasifik AS, mempertimbangkan posisi Beijing dalam pertikaian yang memburuk antara kedua negara Eropa timur.

“Dari sudut pandang apakah China akan melihat apa yang terjadi di Eropa dan mencoba melakukan sesuatu di sini di Indo Pasifik tentu saja ya, itu menjadi perhatian,” katanya, mengklaim bahwa negara Asia ingin mengambil keuntungan.

“Tidak mengherankan jika mereka mencoba sesuatu yang mungkin provokatif, dan melihat bagaimana reaksi masyarakat internasional,” tambah Wilsbach.

Menurut sang jenderal, Beijing memandang krisis berdasarkan apakah ini adalah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Pernyataannya muncul di tengah spekulasi berbulan-bulan mengenai kebuntuan antara Timur dan Barat, dengan Washington dan beberapa sekutunya di Eropa berulang kali membunyikan alarm bahwa angkatan bersenjata Moskow akan segera memerintahkan invasi ke Ukraina.

Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Moskow mengumumkan bahwa pasukannya telah menyelesaikan latihan mereka di Belarus dan akan memulai proses kembali ke pangkalan permanen mereka.

Kremlin, bagaimanapun, telah secara konsisten menolak bahwa ia memiliki niat untuk menyerang tetangganya dan telah berusaha untuk mendapatkan jaminan keamanan yang akan mengesampingkan perluasan NATO lebih dekat ke perbatasan Rusia, sebuah langkah yang Beijing telah menyatakan dukungannya.

Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari China Xi Jinping merilis deklarasi bersama yang menentang ekspansi lebih lanjut NATO, dan juga menyerukan Aliansi Atlantik Utara untuk menahan diri dari pendekatan ideologis sejak Perang Dingin.

Washington telah lama menuduh Beijing melakukan provokasi terhadap Taiwan, yang dipandangnya sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayahnya.

Pada awal Desember, Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner menuduh tentara China kemungkinan sedang mempersiapkan kemungkinan untuk menyatukan pulau itu dengan daratan.

China sering mengutuk hubungan dekat AS dengan Taipei sebagai campur tangan dalam urusan internalnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved