Video Berita

VIDEO: Melihat Siak dari Ketinggian 76 Meter, Naik Menggunakan Lift Kaca di Tiang Jembatan TASL

Setelah naik ke tangga di bagian kiri, tak dinyana rombongan melewati jembatan kaca. Di bawahnya tampak mengalir air sungai Siak. Jembatan kaca ini di

Penulis: Mayonal Putra | Editor: David Tobing

Dari balik kaca lift itu, semakin sore liukan sungai Siak tampak semakin menakjubkan.

Di Siak Lawo, rombongan kami sudah ditunggu Bupati Alfedri. Di sana juga ada bangunan untuk coffee shop yang saat ini masih dalam persiapan.

“Coffe shopnya masih dalam persiapan, nanti dikelola oleh pihak Sultana Coffee. Jadi coffee shop ini nanti menambah kelengkapan destinasi di Siak Lawo. Wisatawan bisa membawa kopi untuk naik ke puncak menara,” kata Alfedri.

Selain itu, coffee shop ini dihadirkan untuk mengusir kebosanan wisatawan saat antre naik ke lift.

Dapat dibayangkan antreannya jika pengunjung membludak setiap hari libur.

Akan Ada Tiket Masuk

Dibenahinya lift menuju puncak menara jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah memang untuk mengejar target wisatawan datang ke Siak.

Pemkab Siak bakal memberlakukan tiket masuk untuk wisatawan yang akan naik ke puncak menara jembatan melalaui lift tersebut.

Kepala Dinas PU Tarukim Siak menjelaskan, lift ini berada di RTH Tengku Agung atau Siak Lawo yang secara keseluruhan seluas 27 Ha.

Di luar itu ada 5,5 Ha tanaman mangrove.

“RTH ini harus kita manfaatkan sebagai destinasi wisata di Siak,” kata dia.

Untuk memikat hati wisatawan tersebut, pihaknya memperbaiki lift untuk menuju menara jembatan itu pada 2021 kemarin.

“Sekarang lift sudah ada, sudah aktif tetapi masih dalam masa percobaan. Kita sudah bangun ticketing, foto zona Siak Lawo, bangunan untuk coffee shop dan jembatan kaca di antara tiang jembatan,” kata Irving.

Ia menerangkan, RTH Tengku Agung tersebut sangat luas. Dinas PU Tarukim Siak megembangkannya degan menghidupkan lift.

“Kita meliat ada peluang untuk menjadikan RTH ini menghasilkan PAD dengan dihidupkannya lift. Untuk digunakan umum, tentu nanti ada regulasinya,”
kata dia.

Lift tersebut berkapasitas untuk 6 orang. Wisatawan akan antrean naik setelah membeli tiket masuk.

Pemkab Siak menyiasati agar wisatawan tidak bosan menunggu antrean, sehingga bagian bawah jembatan itu dilengkapi sarana dan prasarananya.

“Kita siapkan coffee shop untuk mereka supaya tidak bosan menunggu. Durasi untuk berada di atas menara jembatan sekitar 15 menit, di atas itu kita siapkan teropong untuk memantau Siak dari ketinggian 76 meter. RTH ini dikembangkan sesuai dengan pembangunan yang berbasiskan lingkungan,” kata dia.

Irving menyebut, Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bercerita bahwa biasanya di bawah jembatan selalu dengan kesan kumuh.

Pemkab Siak ingin menghilangkan kesan itu dengan memanfaatkan kolongnya.

“Jembatan ini sangat panjang tentu ruang di bawahnya juga panjang. Maka kita manfaatkan kelebihan tersebut jadi destinasi wisata,” kata dia.

Menurutnya, ternyata setelah kunjungan Mentri LHK dan jajaran ke bawah jembatan itu pada Desember 2021 lalu memberikan kesan yang baik.

Penataan ruang bawah jembatan mendapat pujian karena menjadi penataan terbaik kategori kolong jembatan manapun di dunia ini.

“Bu Mentri bilang penataan bawah jembatan dengan dilengkapi lift menuju puncak paling terbaik jika dibantingkan dengan penataan di bawah jembatan di Frankfurt dan Tukey,” kata dia.

( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved