Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kalau Begini Rusia bisa Hancur Perlahan, Diserang dari Berbagai Sisi oleh Teman-temannya Ukraina

Invansi Rusia ke Ukraina benar-benar dimanfaatkan lawan politiknya. Rusia diserang dari berbagai sisi termasuk dari teknologi

Editor: Budi Rahmat
Pixabay
Ilustrasi. Google hapus akun YouTube pemerintah Rusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Kalau sudah seperti ini, Rusia bisa hancur perlahan-lahan.

Tidak hanya diserang secara fisik, orang Rusia juga diserang secara teknologi.

Terbaru Google yang ambil sikap dengan memblokir kanal YouTube milik pemerintah Rusia.

Sejumlah kanal YouTube milik pemerintah Rusia tidak bisa lagi diakses.

Baca juga: Pantang Menyerah, Pejuang Ukraina Pakai Molotov Lawan Rudal Rusia, Diproduksi di Pabrik Bir

Tentu saja itu menjadi kerugian tersendiri bagi pemerintah Rusia.

Tentu saja Rusia dibikin berang dengan sikap google itu.

Mereka balik mendesak Google untuk mengembalikan kondisi baik channel YouTube milik pemerintahan

Google bersikap pasca-invasi Rusia ke Ukraina, mereka telah memblokir akses ke sejumlah kanal YouTube media milik pemerintah Rusia, seperti RT dan Sputnik.

Pemblokiran ini membuat sejumlah kanal YouTube tersebut tidak dapat diakses pengguna internet. Selain itu, pemilik media pun tidak bisa mendapat keuntungan iklan atau Adsense dari kanal YoTube mereka.

Kini, pemerintah Rusia dikabarkan telah mendesak Google untuk membuka akses terhadap pemblokiran tersebut.

Permintaan tersebut disebut disampaikan oleh lembaga yang mengawasi aspek komunikasi, teknologi informasi, dan media massa di Rusia, atau biasa disebut Roskomnadzor.

Menurut beberapa laporan, Roskomnadzor telah mengirimkan surat kepada Google untuk menghapus pembatasan akses kepada sejumlah media milik pemerintah Rusia.

Belum diketahui apa sebenarnya isi surat yang dikirimkan Roskomnadzor ke Google.

Baca juga: Digempur Rudal di Dunia Nyata, Ukraina Serang Dunia Maya Rusia dengan Tentara Khusus IT

Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan dan Lukai 4.300 Tentara Rusia, Hancurkan Ratusan Kendaraan Militer

Belum jelas pula bagaimana respons Google terkait surat atau desakan dari pemerintah Rusia tersebut.

Namun yang jelas, Google tampaknya terus berupaya untuk mengabulkan berbagai permintaan pemerintah Ukraina untuk memblokir media milik pemerintah Rusia yang hadir di sejumlah platform.

Salah satunya adalah aplikasi berita RT News yang kini sudah "ditendang" dari Google Play Store, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PCMagazine, Senin (28/2/2022).

Pemerintah Ukraina minta blokir kanal media Rusia

Sebelumnya, permintaan untuk memblokir sejumlah media milik pemerintah Rusia di YouTube sendiri disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov.

Melalui sebuah twit lewat handle @FedorovMykhailo, ia mengaku telah mengirimkan surat kepada tim YouTube untuk memblokir sejumlah kanal berbahasa Rusia yang menyampaikan propaganda dan informasi hoaks, seperti Russia 24, TASS, hingga RIA Novosti.

Permintaan ini pun disetujui oleh YouTube. Menurut juru bicara YouTube Ivy Choi, pihaknya sudah memblokir sejumlah kanal media berbahasa Rusia supaya tidak bisa diakses di Ukraina.

Baca juga: Cantik Tapi Mematikan, Inilah Pasukan Khusus Wanita Rusia yang Tergabung Dalam Spetsnaz Fatal Beauty

Baca juga: Jenderal Pasukan Khusus Rusia Tewas Dihantam Rudal Ukraina, 56 Tank Hancur, Putin Makin Marah

Selain itu, YouTube juga bakal mulai menghentikan fitur monetisasi di sejumlah kanal media berbahasa Rusia, serta tidak mengaktifkan fitur rekomendasi terhadap video-video dari kanal tersebut.

Di samping YouTube, Facebook juga memblokir sejumlah saluran berita Rusia, termasuk media yang disponsori pemerintah, agar tidak bisa menjalankan berbagai iklan dan mendapatkan uang dari platform tersebut.

Adapun pemblokiran akses terhadap sejumlah media milik Rusia ini dilancarkan di tengah banyaknya sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa, usai Rusia memulai invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved