Tentara Ukraina Olesi Peluru Minyak Babi Lawan Pasukan Muslim Chechnya: Anda Tak Akan Masuk Surga
Akun Twitter Garda Nasional Ukraina pada 27 Februari 2022 membagikan video yang menunjukkan pasukan Batalion Azov mengolesi peluru dengan lemak babi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang Rusia vs Ukraina terus berlanjut. Rusia mendapatkan bantuan dari pasukan Muslim Chechnya untuk menaklukan Rusia.
Pasukan Muslim Chechnya sudah berada di Ukraina. Untuk menaklukan mereka, pasukan Ukraina punya cara yang tak biasa.
Akun Twitter Garda Nasional Ukraina pada 27 Februari 2022 membagikan video yang menunjukkan pasukan Batalion Azov mengolesi peluru dengan lemak babi.
Rupanya peluru itu dipakai untuk menembak pasukan Muslim Chechnya yang saat ini membantu Rusia menyerbu Ukraina.
Batalion Azov adalah unit militer infanteri sukarelawan sayap kanan Ukraina yang terbentuk sejak tahun 2014 lalu.
Pasukan Azov merupakan kelompok ultra-nasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi neo-Nazi dan supremasi kulit putih.
Peluru yang mengandung minyak babi tersebut tampaknya akan dipakai untuk melawan pasukan Muslim Chechnya yang berjumlah ribuan.
Batalion Azov pertama kali bertempur bersama tentara Ukraina di Ukraina timur melawan pasukan separatis pro-Rusia tahun 2014, dan sejak itu Batalion Azov dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata reguler.
Video yang dibagikan Garda Nasional Ukraina menunjukkan seorang pria yang sepertinya anggota pejuang Azov mencelupkan peluru ke dalam tampaknya lemak babi, sembari berbicara kepada kamera.
“Saudara-saudara Muslim yang terhormat. Di negara kami, Anda tidak akan masuk surga. Anda tidak akan diizinkan masuk surga. Silakan pulang. Di sini, Anda akan menemui kesulitan. Terima kasih atas perhatiannya, selamat tinggal,” ucap pria itu dalam video.
Melansir Al Jazeera, verifikasi atas video itu tidak bisa dilakukan secara independen.
Batalion Azov masih mengenakan lencana Wolfsangel meskipun sudah terintegrasi dalam militer resmi Ukraina.
Lencana Wolfsangel adalah lencana yang dipakai oleh sejumlah divisi Nazi selama Perang Dunia II.
Presiden Putin menyebut kehadiran unit-unit dengan lencana "Nazi" di dalam militer Ukraina adalah alasannya meluncurkan "operasi militer khusus Rusia" guna demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina.
Simbol-simbol Aneh Muncul di Seluruh Ukraina
Bangunan-bangunan di Ukraina ditandai dengan simbol-simbol misterius.
Saat Rusia melanjutkan serangannya ke Ukraina, sumber di Kyiv mengklaim bahwa pasukan Rusia menandai bangunan-bangunan sebagai titik target serangan udara besar-besaran.
Banyak gambar yang telah dibagikan oleh warga Ukraina di Twitter yang mengungkap tanda silang merah besar dioleskan ke sejumlah bangunan dan blok apartemen.
Melansir Express.co.uk, Senin (28/2/2022), beberapa tanda bahkan hanya bisa terlihat di bawah sinar UV.
Pihak berwenang di ibu kota telah mengeluarkan peringatan kepada warga untuk waspada terhadap simbol-simbol mencurigakan tersebut.
Hal itu bisa jadi tanda untuk membantu invasi Rusia ketika pasukan Kremlin mendekati kota pada hari Senin, menurut MailOnline.
Lebih lanjut, pihak berwenang Kyiv mendesak warganya untuk menutupi simbol tersebut dengan cat, tanah, atau apapun jika menemukannya.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko menegaskan bahwa simbol tersebut dapat menjadi indikator target selama akhir pekan.
Walikota mencuit pada akun Twitternya:
“Pejabat kota mendesak warga untuk segera melaporkan lokasi yang ditandai, mengirimkan foto ke penegak hukum, dan melaporkan tersangka yang mungkin terlibat dalam penandaan.'”
"Tanda tersebut dibuat untuk menyesuaikan api pasukan pendudukan Federasi Rusia."
Rusia menggunakan taktik serupa selama serangan militernya di Suriah bersama sekutu Kremlin Bashar al-Assad.
Para pemimpin militer mengatakan kepada warga sipil untuk meninggalkan kota-kota sebelum melakukan pemboman udara berat bersama pasukan rezim Assad.
Peringatan itu dikeluarkan ketika pasukan Rusia maju ke ibu kota Ukraina.
Gambar satelit menunjukkan pengerahan angkatan bersenjata Kremlin pada jarak lebih dari tiga mil mendekati Kyiv pada hari Minggu.
Ada kekhawatiran bahwa Kyiv akan segera mendapat serangan berat setelah Kremlin mengeluarkan peringatan mengerikan kepada warga sipil.
Sumber Tribun Timur
