Perang Ukraina vs Rusia
Update Perang Ukraina vs Rusia, Vladimir Putin Sebut Operasi Militer ke Ukraina Sesuai Target
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim Rusia masih dalam koridor Operasi Militer Khusus di Ukraina.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim Rusia masih dalam koridor Operasi Militer Khusus di Ukraina.
Operasi Militer Khusus di Ukraina berjalan dengan ketat sesuai jadwal, semua tugas yang diberikan berhasil diselesaikan.
Hal itu dikatakan Presiden Vladimir Putin sebagai bagian dari pidato pembukaannya di hadapan sidang Dewan Keamanan.
Diberitakan Rusia Today, Vladimir Putin mencatat bahwa jalannya permusuhan di Ukraina menunjukkan bahwa Federasi Rusia berperang justru dengan neo-Nazi yang menempatkan peralatan di daerah pemukiman dan menyandera orang.
Selama operasi militer di Ukraina, tentara dan perwira Rusia bertindak dengan berani, seperti pahlawan sejati, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan.
“Memenuhi tugas yang ditetapkan untuk melindungi orang-orang kami di Donbass, untuk memastikan keamanan Tanah Air kami, tentara dan perwira Rusia bertindak dengan berani, seperti pahlawan sejati,” kata kepala negara.
Dia menekankan bahwa para prajurit berjuang dengan gigih, dengan pemahaman penuh tentang kebenaran tujuan mereka.
“Bahkan setelah terluka, tentara dan perwira tetap di barisan. Mereka mengorbankan diri mereka sendiri, hidup mereka, untuk menyelamatkan rekan-rekan dan warga sipil,” tambah presiden.
Sementara itu, Igor Yushkov, seorang ahli di Universitas Keuangan di bawah Pemerintah Rusia dan seorang analis terkemuka di Dana Keamanan Energi Nasional, percaya bahwa penolakan sumber energi Rusia akan membawa konsekuensi serius bagi ekonomi Eropa.
“Perdagangan energi antara Rusia dan Eropa sebenarnya merupakan jembatan terakhir interaksi satu sama lain. Selain itu, ia berperan sebagai pencegah. Karena kami juga bergantung pada pasar penjualan, dan Eropa, tentu saja, sangat bergantung pada pasokan sumber daya energi Rusia, terutama sekarang, selama musim panas, ”kata teman bicara RT.
Menurut pakar tersebut, rencana beberapa politisi untuk mengganti atau meninggalkan sumber daya energi Rusia di Eropa "tidak dapat dipertahankan".
“Jika pasokan gas Rusia ke Eropa terputus, tidak masalah atas inisiatif siapa… tentu saja, krisis energi global dimulai. Puluhan ribu dolar per seribu meter kubik, kekurangan total, konsumen mematikan, dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat berbahaya untuk memulai sektor energi dalam pertukaran sanksi,” kata Yushkov.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden-rusia-vladimir-putin-memimpin-pertemuan-dengan-anggota-dewan-keamanan.jpg)