Siapa Sebenarnya Muhsin Bayrak? Pria Turki yang Akan Beli Chelsea dari Roman Abramovich
Abramovich sekarang melepas semua asetnya di London sebelum pemerintah Inggris dapat menghukumnya, termasuk Chelsea.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Miliarder Turki Muhsin Bayrak mengklaim dia sedang dalam pembicaraan dengan pengacara Roman Abramovich untuk membeli Chelsea setelah klub itu dijual awal pekan ini.
Roman Abramovich mengirimkan gelombang kejutan di sepak bola Eropa pada hari Rabu ketika dia secara sensasional mengumumkan ingin menjual The Blues setelah hampir dua dekade sebagai pemilik.
Taipan asal Rusia itu telah membuat keputusan untuk mengakhiri 19 tahun kekuasaannya di Stamford Bridge di tengah invasi negaranya ke Ukraina.
Invasi Rusia terhadap Ukraina telah menimbulkan pertanyaan di parlemen Inggris tentang kemungkinan menjatuhkan sanksi kepada Roman Abramovich.
Akibatnya, Abramovich sekarang melepas semua asetnya di London sebelum pemerintah Inggris dapat menghukumnya, termasuk Chelsea.
Demikian berita terkini Wartakotalive.com bersumber dari dailymail.co.uk pagi ini.
Baca juga: Terlalu Lelah, Chelsea Semakin Sulit Bersaing dengan Manchester City
Invasi Rusia ke Ukraina jadi alasan kenapa Roman Abramovich jual Chelsea (AP/dailaymail.co.uk)
Taipan Amerika Serikat dan Swiss
Taipan Amerika dan Swiss Todd Boehly dan Hansjorg Wyss juga muncul sebagai yang terdepan untuk memenuhi harga permintaannya yang dikabarkan sebesar £3 miliar (3 miliar poundsterling) atau setara Rp 57.152.747.278.809,53 (Rp 57,152 triliun).
Meski demikian, sekarang Muhsin Bayrak telah mengklaim bahwa dia akan 'mengibarkan bendera Turki di London segera'.
"Kami sedang menegosiasikan persyaratan pembelian Chelsea dengan pengacara Roman Abramovich," kata pengusaha, yang keluarganya adalah salah satu yang paling penting di Turki, kepada outlet Turki Yeni Safak.
"Kami sedang dalam tahap negosiasi untuk penandatanganan. Kami akan segera mengibarkan bendera Turki di London."
'Kami membuat penawaran kami. Karena perang dengan Rusia dan Ukraina di dunia. Karena mereka menganggap Turki aman, mereka ingin mendapatkan sebagian besar uang purna jual di Turki."
"Kami berencana untuk segera menandatangani."
Bayrak adalah pemimpin Suku Mutki Bitlis, salah satu keluarga terbesar di Turki, serta Ketua Dewan AB Group Holding, yang memiliki investasi di sektor kripto, konstruksi, pariwisata, dan energi.
