Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ekstremis Hindu India Semakin Brutal, Umat Muslim: Kami Bak Hewan Kurban

Sebagai minoritas, muslim di India hanya bisa pasrah dengan keadaan. Percuma mereka melaporkan ketidak adilan jika hanya akan menambah penderitaan

Capture BBC
kekerasan terhadap umat muslim di India 

Pemerintah Adityanath telah menutup 150 rumah jagal warga Muslim dalam empat setengah tahun terakhir. 

Pemerintah menuduh rumah jagal itu beroperasi secara ilegal.

Mereka yang buka terpaksa tutup selama berhari-hari selama festival Hindu di banyak distrik.

Ini telah memukul keras tukang daging dan memaksa banyak konsumen untuk mengubah pola makan mereka, kata Zakir Hussain, seorang pemilik restoran di Mathura.

Selama delapan tahun terakhir, Hussain dan saudara-saudaranya telah menjalankan Restoran Majeed, yang terkenal dengan biriyani ayamnya dan menyajikan 500 makanan sehari.

Namun pada bulan September, Adityanath memerintahkan larangan menyajikan daging dalam jarak 10 km persegi (sekitar 4 mil persegi) di sekitar kuil Krishna.

Kuil ini berbatasan dengan masjid dan area rumahnya bagi banyak keluarga Muslim.

Dalam semalam, hidangan khas menghilang dari menu Majeed, seperti yang dilakukan sebagian besar pelanggan.

"Puluhan restoran dan sekitar seratus toko yang menjual daging dan telur tutup dan ribuan kehilangan mata pencaharian," kata Hussain.

Saudaranya, Shakir, mengatakan "ini dilakukan untuk membuat kami Muslim keluar dari bisnis karena dalam beberapa bulan terakhir, beberapa restoran non-vegetarian yang dijalankan oleh umat Hindu telah muncul di luar zona terlarang".

Saudara-saudara juga menyewa tempat di zona aman untuk membuka restoran baru, tetapi pada hari ketiga, mereka diserang, diduga oleh gerombolan nasionalis Hindu.

"Mereka meminta kami untuk memberi mereka makanan gratis dan membayar uang perlindungan setiap bulan. Ketika kami menolak, mereka merusak restoran dan menyerang kami," kata Zakir Hussain, menambahkan bahwa mereka telah mengajukan pengaduan ke polisi.

"Saya kehilangan tiga gigi, rahang saya patah, saya dirawat di rumah sakit selama sebulan. Kakak saya dan kerabat lainnya juga terluka," katanya.

Penyerang mereka mengajukan kontra-komplain, menuduh perkelahian dimulai karena Hussain mencoba memaksa mereka untuk makan daging sapi - banyak orang Hindu menganggap sapi itu suci dan daging sapi dilarang di banyak negara bagian, termasuk di UP.

Keluarga Hussain - dan beberapa pemilik restoran lainnya - telah mengajukan petisi ke pengadilan tinggi Allahabad agar larangan itu dibatalkan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved