BOR Rumah Sakit di Riau Tinggi
Wali Kota Pekanbaru Sebut Ini Penyebab BOR Rumah Sakit Nyaris 43 Persen
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus tidak menampik BOR rumah sakit di Kota Pekanbaru tinggi. Kini nyaris mencapai 43 persen
Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) atau angka keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Pekanbaru nyaris mencapai 43 persen.
Angka keterisian kamar tidur rumah sakit saat ini mencapai 42,7 persen.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus tidak menampik BOR rumah sakit di Kota Pekanbaru tinggi.
Kondisi tersebut karena pasien dengan gejala ringan dan sedang ikut menjalani isolasi di rumah sakit.
Kondisi tersebut menjadi bahasan dalam rapat evaluasi penanganan PPKM luar Jawa - Bali akhir pekan kemarin.
Mereka yang pasien gejala ringan dan sedang bisa menjalani isolasi mandiri atau isolasi di lokasi isolasi terpusat (isoter).
"Jadi pasien gejala ringan dan sedang tidak perlu ke rumah sakit, cukup isoman saja atau isoter," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (7/3/2022).
Menurutnya dari laporan angka keterisian tinggi karena pasien gejala ringan dan sedang ikut menjalani isolasi di rumah sakit.
Ia menyebut bahwa petugas kesehatan dan tim satgas harus selektif terhadap pasien Covid-19 yang isolasi di rumah sakit.
Mereka yang memiliki gejala ringan mestinya tidak perlu isolasi di rumah sakit.
Ia menegaskan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hanya pasien terdampak parah.
"Sebab pasien gejala ringan dan sedang yang sudah vaksin bisa cepat pulih, sehingga tidak perlu mendapat perawatan medis di rumah sakit," jelasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )
