SOSOK Jenderal Rusia yang Tewas di Ukraina: Punya Karir Mentereng & Banya Pengalaman Perang
Chipilyov, dari Persatuan Pasukan Lintas Udara Rusia, mengkonfirmasi kematian Sukhovetsky di media sosial.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jenderal top Rusia, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov dikabarkan tewas dalam penyergapan di Kharkiv, Senin, 7 Maret 2022.
Kharkiv, kota kedua terbesar Ukraina, merupakan lokasi pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan pasukan Ukraina.
Kota yang pernah menjadi ibu kota Ukraina sebelum dipindah ke Kyiv, dibombardir sejak hari pertama Invasi Rusia, 24 Fabruari 2022, tapi hingga kini masih dikuasai Ukraina.
Informasi tewasnya Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov diumumkan Kementerian Pertahanan Ukraina.
Situs berita BBC yang juga merilis berta ini menyatakan klaim Ukraina belum dapat diverifikasi secara independen dan pejabat Rusia belum berkomentar.
Pernyataaan Kementerian Pertahanan Ukraina, menyebutkan Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov adalah Kepala Staf dan Wakil Komandan Pertama Angkatan Darat ke-41 Distrik Militer Pusat Rusia.
Sejumlah perwira senior militer Rusia juga tewas dan terluka, katanya.
Intelijen Ukraina mengatakan Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov juga pernah berperang di Perang Chechnya kedua dan operasi militer Rusia di Suriah.
Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov juga menerima medali "untuk kembalinya Krimea", yang dicaplok Rusia dari Ukraina 2014.
Pejabat Ukraina men-tweet foto seseorang yang mereka sebut sebagai Gerasimov, dengan kata "Liquidated" dalam huruf merah di bagian bawah.
Beberapa akun intelijen open source, mengunggah transkrip percakapan pejabat Rusia yang disadap membenarkan tewasnya Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov.
Pasukan Rusia yang berada di Ukraina terpaksa menggunakan telepon biasa karena Rusia sudah membombardir tower telekomunikasi seluler, hingga komunikasi rahasia Rusia Era Cryptophones juga tidak berfungsi.
Sebelumnya Rusia juga kehilangan Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, tewas ditembak sniper Ukraina.
Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky adalah wakil komandan Tentara Gabungan ke-41 Distrik Militer Pusat Rusia.
Kematian Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky belum dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Tetapi rekan-rekan mendiang sudah mengumumkan kematian Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky dan dikutip media berita Rusia dan Ukraina.
Sumber militer mengkonfirmasi Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky ditembak sniper Ukraina.
Namun belum diketahui di mana lokasi persis Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky tewas .
Chipilyov, dari Persatuan Pasukan Lintas Udara Rusia, mengkonfirmasi kematian Sukhovetsky di media sosial.
'Dengan rasa sakit yang luar biasa, kami menerima berita tragis tentang kematian teman kami, Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky, di Ukraina selama operasi khusus,'' ujarnya dalam postingannya.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya."
Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky, 47 tahun, seorang veteran yang sangat dihormati dan diangkat sebagai Wakil Komandan Tentara Divisi ke-41 pada Oktober 2021.
Sebelum itu, Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky memimpin Divisi Serangan Lintas Udara ke-7 di Novorossiysk selama tiga tahun.
Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky pernah diterjunkan dalam beberapa pertempuran seperti Perang Chechnya, Abkhazia dan Perang Suriah.
Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky dua kali berpartisipasi dalam Parade Kemenangan di Lapangan Merah Moskow, dan dianugerahi dua Order of Courage, Order of Military Merit dan Medal of Courage.
Mayor Jenderal Andrey Sukhovetsky juga menerima pujian khusus atas partisipasinya dalam pencaplokan Krimea oleh Rusia.
Sebelumnya jenderal Chechnya yang dikirim pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, Jenderal Magomed Tushaev tewas setelah konvoi pasukannya dihantam rudal Ukraina.
Jenderal Magomed Tushaev adalah komandan brigade penjaga nasional bermotor ke-141, pasukan elit kepala negara Chechnya Ramzan Kadyrov.
Penyerangan Kyiv Diperkirakan 24-96 Jam Lagi
Hingga hari ke-13 Invasi Rusia, pasukan Putin masih gagal menguasai ibu kota Kyiv.
Seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan AS ( Pentagon ) kepada wartawan pada hari Senin, CNN menginformasikan, Rusia sudah mengerahkan semua pasukan yang sebelum bersiaga di perbatasan menyerang Ukraina.
“Rusia telah mengerahkan hampir 100 % kekuatan tempur yang telah disiagakan di perbatasan Ukraina dan di Belarusia,” katanya.
Ia menginformasikan Rusia telah meluncurkan lebih dari 625 rudal terhadap fasilitas militer Ukraina.
Namun hingga kini langit Ukraina masih jadi neraka pesawat tempur Rusia.
Diperkirakan bantuan barat berupa 17.000 rudal antipesawat dan antitank menjadi pendukung utama pertahanan Ukraina.
Terpisah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak akan mengirim wajib militer atau cadangan untuk berperang di Ukraina.
“Tentara wajib militer tidak berpartisipasi dan tidak akan berpartisipasi dalam pertempuran. Tidak akan ada tambahan wajib militer cadangan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Tujuan tetap hanya dilakukan oleh prajurit profesional."
Namun Putin sudah berkali-kali melanggar ucapan dan janjinya yang dilontarkan di depan publik.
Sedangkan The Study of War memperkirakan pasukan Rusia berkonsentrasi di pinggiran timur, barat laut, dan barat Kyiv akan melancarkan serangan ke ibu kota dalam 24-96 jam mendatang. (bbc/the study of war )