Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Haruskah SPBU Dijaga Polisi? Usulan Pemprov Riau Terkait Kelangkaan Solar

Pemprov Riau usul agar SPBU dijaga ketat oleh polisi untuk memastikan BBM jenis solar bersubsidi disalurkan kepada kendaraan yang berhak menerima

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Antrean panjang kendaraan yang akan mengisi solar di SPBU di Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) meminta bantuan Forkopimda Riau untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsid di SPBU.

Sebab saat ini kelangkaan solar terjadi di daerah ini hingga menyebabkan antrean panjang di setiap SPBU.

Pemprov Riau bahkan mengusulkan agar di setiap SPBU dijaga ketat oleh petugas kepolisian untuk memastikan BBM jenis solar bersubsidi disalurkan kepada kendaraan yang berhak menerima.

"Itu salah satunya (usulan SPBU dijaga oleh polisi), nanti kendaraan itu diawasi. Kendaraan industri, termasuk truk yang membawa sawit itu tidak boleh, kendaraan plat merah juga itu tidak boleh," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, SF Hariyanto.

Hal itu diungkapkan Sekda usai rapat koordinasi pengawasan pendistribusian BBM & LPG di Provinsi Riau bersama pihak Pertamina, Kamis (10/3/2022) di kantor Gubernur Riau.

Sekda menegaskan, agar kelangkaan minyak solar ini tidak semakin menjadi-jadi, maka setiap pembelian BBM bersubsidi di SPBU harus diawasi dengan ketat.

Sebab pihaknya tidak ingin mendengar kabar ada SPBU yang bermain-main ditengah langkanya minyak solar ini.

Untuk itu, Sekda pun akan berkoordinasi dengan Forkopimda di seluruh kabupaten kota untuk mengambil kebijakan dan pengawasan terhadap kelangkaan solar tersebut.

"Hasil rapat pagi ini akan kami laporkan ke Forkopimda untuk diambil kebijakannya, nanti teknis pengawasannya di SPBU bagaimana. Apa lagi ini mau masuk bulan suci Ramadan. Kelangkaan ini harus segera diatasi," ujarnya.

Sekda mengatakan, kelangkaan ini merupakan imbas dari berkurangnya kuota dari BPH Migas.

Di mana, kuota biosolar untuk Riau tahun 2022, sebanyak 794.787 kiloliter, atau berkurang 9 persen dari tahun lalu.

"Artinya memang terdapat kelangkaan solar dan kita lihat di seluruh SPBU banyak kosong. Ini memang karena kuota yang diberikan BPH Migas tahun ini jauh kurang dari 2021," kata Sekda.

Sementara Sales Area Manager Retail Riau PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Wira Pratama mengatakan bahwa pihaknya sepakat dengan Pemprov Riau untuk melakukan pengawasan agar pembelian BBM bersubsidi tepat sasaran.

"Ini salah satu hal yang bagus agar subsidi tepat sasaran. Sebab kuotanya terbatas dan agar tepat sasaran harus ada pengawasan dari aparat dan dinas terkait juga," kata Wira

"Intinya kami sudah satu visi agar subsidi ini tepat sasaran. Dan kami intens berkomunikasi dengan Polsek dan instansi terkait untuk mengatur lalulintas jika terjadi kemacetan. Contohnya di Rohil, Alhamdulillah sudah tersolusikan, tidak ada masalah lagi," kata Wira.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgio )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved