China Peringatkan Dampak Ekonomi Global yang Ditimbulkan atas Sanksi yang Diterima Rusia

Perang Ukraina vs Rusia disebut-sebut sebagai akibat masalah keamanan Pan-Eropa yang bekum terselesaikan.

Penulis: M Iqbal | Editor: Ilham Yafiz
AFP / GREG BAKER
Menlu China Wang Yi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang Ukraina vs Rusia disebut-sebut sebagai akibat masalah keamanan Pan-Eropa yang bekum terselesaikan.

China menilai hal itu yang menjadi persoalan perang kedua negara.

Semua negara Eropa, termasuk Rusia, perlu terlibat dalam menyelesaikannya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada timpalannya dari Italia Luigi Di Maio pada hari Kamis.

Diberitakan Rusia Today, Wang Yi dan Di Maio membahas kampanye militer Rusia di Ukraina dan bagaimana permusuhan dapat diakhiri sesegera mungkin melalui panggilan video.

Pejabat China mendesak negara-negara Eropa untuk mengatasi kekhawatiran Rusia.

Benua membutuhkan arsitektur keamanan berdasarkan prinsip tidak dapat dibagi, kata diplomat itu.

"Hanya diskusi mendalam dan komprehensif dengan pihak Rusia yang akan memungkinkan pengaturan tersebut menjadi seimbang, efektif, dan berkelanjutan,” katanya.

Menteri mengkritik penggunaan sanksi sebagai alat pemaksaan dalam hubungan internasional, dengan mengatakan pendekatan itu tidak dapat menyelesaikan masalah dan akan menciptakan masalah baru.

"Tindakan hukuman yang dikenakan terhadap Rusia atas serangannya terhadap Ukraina akan berdampak serius pada keuangan global, energi, makanan, transportasi, rantai pasokan dan aspek lainnya, dan merusak pemulihan ekonomi dunia dan mata pencaharian masyarakat di semua negara," ia memperingatkan.

Rusia menyerang Ukraina pada akhir Februari, mengklaim bahwa ekspansi NATO ke negara itu merupakan ancaman yang tidak dapat diterima bagi keamanan nasionalnya.

Negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS membalas dengan serangkaian sanksi yang dimaksudkan untuk melumpuhkan ekonomi Rusia.

Upaya Ukraina dan Rusia untuk merundingkan gencatan senjata sejauh ini gagal, dengan tidak ada pihak yang tampaknya mau berkompromi di garis merahnya.

Moskow menyerang Kiev menyusul kebuntuan selama tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan syarat-syarat perjanjian perdamaian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah di dalam negara Ukraina.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved