Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Apa Itu Nisfu Sya'ban? Penjelasa Ustaz Abdul Somad Soal Nisfu Syaban

Ustadz Abdul Somad menjelaskan adanya peristiwa penting setiap malam Nisfu Sya'ban. Selama bulan Sya'ban, Rasulullah SAW pun memperbanyak puasa.

.
ILUSTRASI 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Saat ini umat muslim berada di bulan Sya'ban 1443 Hijriyah. Nantinya pada pertengahan bulan akan ada malam Nisfu Sya'ban.

Bulan Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam sistem penanggalan Islam, berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan.

Sama halnya bulan-bulan lainnya, di bulan Sya'ban umat muslim juga dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah kepada Allah SWT.

Salah satu malam di bulan Sya'ban yang dianggap spesial adalah malam Nisfu Sya'ban, mengapa demikian?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan adanya peristiwa penting setiap malam Nisfu Sya'ban. Selama bulan Sya'ban, Rasulullah SAW pun memperbanyak puasa.

Hal ini menjadi tanda tanya dari Usammah Ibnu Zaid.

"Apa kata Nabi? Itulah bulan yang banyak dilupakan orang. Beramal di bulan yang dilalaikan orang pahalanya besar. Beramal di saat orang lain terlupa pahalanya besar. Contoh, saat malam semua orang tidur maka hendaknya mengerjakan shalat malam," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Love Islam.

Bulan Sya'ban berada di antara bulan haram Rajab dan bulan Lailatul Qodar Ramadhan, sehingga menurut Ustadz Abdul Somad kurang populer dan kerap terlupakan.

Alasan kedua Nabi Muhammad SAW dan sekaligus menjadi peristiwa penting bagi umat Islam adalah di bulan Sya'ban diangkat atau dilaporkan catatan amal manusia selama setahun kepada Allah SWT.

UAS sapaan karibnya menambahkan, Nabi Muhammad sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.

Sementara itu keutamaan lainnya dari bulan Sya'ban yang disebutkan oleh Ustadz Abdul Somad, dimana pada tanggal 15 bulan Sya'ban, ada malam Nisfu Sya'ban.

"Allah memperhatikan dengan perhatian khusus di malam Nisfu Sya'ban," ucap Ustadz Abdul Somad.

Pada malam Nisfu Sya'ban Allah akan ampunkan semua dosa makhluk-Nya yang meminta ampunan.

Namun, kecuali dua orang yang tidak akan Allah diampuni dosanya ketika meminta ampunan di malam Nisfu Sya'ban, yaitu orang musyrik dan orang berkelahi yang belum damai.

Bahkan jika seseorang yang masih memiliki utang puasa qadha di bulan Ramadhan, kemudian dikerjakan pada bulan Sya'ban tepatnya di hari Senin atau Kamis, maka amalan tersebut akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

"Pahala puasa qhadanya dapat, pahala puasa Seninnya dapat, puasa Sya'ban dapat," ujar Ustadz Abdul Somad.

Sehingga Nabi SAW, sangat menganjurkan memperbanyak amalan-amalan baik di bulan Sya'ban.

Selain dari pada dicatat setiap amal baiknya, tapi juga amal tersebut langsung naik kepada Allah.

Bahkan tidak hanya itu, para malaikat pun turut menyebutkan nama orang yang melakukan amalan baik di bulan Sya'ban.

Bacaan Niat Puasa Sunnah di Bulan Sya'ban

1. Puasa Nisyfu Sya'ban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Sya'bana lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta'ala.

2. Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

3. Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Lafal latin:

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya:

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

4. Puasa Daud

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

5. Qadha Puasa Ramadhan

Berikut bacaan niat qadha puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Simak video selengkapnya: klik

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved