Gadis Muda Sering Berhubungan Badan dengan Pacar, Hamil, Tapi Aborsi, Menyesal Setelah Menikah
Seorang Gadis Muda sering berhubungan badan dengan Pacar tanpa pengaman sehingga ia hamil, tapi ia lakukan aborsi, menyesal setelah menikah
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seorang Gadis Muda sering berhubungan badan dengan Pacar tanpa pengaman sehingga ia hamil, tapi ia lakukan aborsi, menyesal setelah menikah .
Akibat sering berhubungan badan dengan Pacar nya, Gadis Muda itu tidak saja sekali hamil , namun sampai empat kali.
Setiap hamil karena berhubungan badan dengan Pacar nya sebanyak empat kali, Gadis Muda itu selalu melakukan aborsi.
Gadis Muda itu melakukan aborsi karena ia merasa malu dan enggan memiliki bayi karena berhubungan badan di luar nikah.
Tidak menyadari perilakunya yang menganut pargaulan bebas itu salah dan meruksa dirinya sendiri, Gadis Muda itu masih saja gonta ganti Pacar .
Banyak pria yang jadi Pacar Gadis Muda itu, dan dia selalu berhubungan badan dengan para Pacar nya.
Gadis Muda itu punya banyak Pacar karena ia juga seorang mahasiswi cantik , banyak pria yang mengejarnya.
Gonta ganti Pacar bukanlah hal yang sulit baginya, setelah putus dengan Pacar satunya, ia dengan muda mendapatkan pria yang mau jadi Pacar selanjutnya.
Apalagi, pria itu memang sengaja berpacaran dengan Gadis Muda itu agar bisa berhubungan badan .
Gadis Muda itu tidak sadar dia dimanfaatkan para pria itu untuk kepuasan dalam berhubungan badan .
Kondisi Gadis Muda itu yang suka gonta ganti Pacar , membuat Pacar nya tidak mau bertanggung jawab saat ia hamil .
Sang Pacar enggan bertanggungjawab karena ia tidak yakin yang telah menghamili Gadis Muda itu.
Apa boleh dikata, Gadis Muda itu harus mengambil jalan salah untuk menghilangkan janin di dalam perutnya.
Gadis Muda itu melakukan aborsi hingga empat kali setelah ia tidak mengetahui pria mana yang telah menghamilinya.
Menurut peneliti, setiap aborsi dapat mengurangi kemungkinan pembuahan hingga 10 persen dan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan keguguran untuk waktu berikutnya.
