Gadis Muda Sering Berhubungan Badan dengan Pacar, Hamil, Tapi Aborsi, Menyesal Setelah Menikah
Seorang Gadis Muda sering berhubungan badan dengan Pacar tanpa pengaman sehingga ia hamil, tapi ia lakukan aborsi, menyesal setelah menikah
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Beruntung kehamilannya berjalan lancar hingga hamil 32 minggu, tiba-tiba ia pingsan.
Setelah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa, dokter mengatakan bahwa plasentanya telah terlepas, sangat berbahaya dan harus segera dilakukan operasi caesar.
Saat operasi caesar, dokter menjadi pucat ketika melihat perut wanita itu penuh darah, rahimnya setipis kertas, dan janin di dalamnya bisa terlihat dengan jelas.
Untungnya, janin telah dibawa keluar dengan selamat, tetapi sang ibu harus pergi ke ruang gawat darurat karena kehilangan darah yang berlebihan.
Saat dokter mengeluarkan bayi dari ruang bersalin, tidak ada satu keluarga pun yang berani menggendong bayi tersebut karena bayi tersebut terlalu kecil, dengan berat hanya 1,7kg dan panjang 30cm.
Bayi itu segera dikirim ke unit perawatan intensif neonatal.
Setelah hampir 2 bulan dirawat, Tieu Me bisa menggendong bayinya untuk pertama kalinya dan dia menangis.
Meski bayi tidak lagi berbahaya, namun karena kelahiran prematur, daya tahannya sangat rendah dan sering sakit.
Dia juga tidak berani memberi tahu keluarganya tentang aborsi, tetapi mama muda itu benar-benar kesakitan karena dia, anak itu harus menderita selama sisa hidupnya.
Konsekuensi dari beberapa aborsi :
Peradangan ovarium
Aborsi berulang, teknik yang tidak tepat akan mengurangi daya tahan tubuh, membuka jalan bagi bakteri untuk dengan mudah masuk ke saluran vagina, menyebabkan peradangan ovarium.
Jika tidak diobati tepat waktu dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga atau menyebabkan kemandulan.
Penyumbatan tuba fallopi
Menurut ginekolog, aborsi berulang dan tidak aman juga merupakan satu penyebab utama saluran tuba tersumbat.
