Migor Tetap Langka Harga Menggila

BREAKING NEWS: Minyak Goreng Tetap Langka di Kampar Walau HET Dicabut, Harga Menggila

Meski kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dicabut, tak serta merta meredakan kelangkaan di Kampar, Riau

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Ilustrasi minyak goreng 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Dicabutnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, tak serta merta meredakan kelangkaan di Kampar, Riau. Masyarakat masih kesulitan mendapatkan migor.

Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (Disdagkop UMKM) Kampar telah melakukan pengecekan di lapangan.

Harga migor melesat setelah HET dicabut, tetapi masih juga langka.

"Harga sudah tinggi, (migor) tidak pula mudah dicari," ungkap Kepala Disdagkop UMKM Kampar, Henry Dunan kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (20/3/2022).

Henry mengatakan, migor kemasan dua kilogram ada yang mencapai Rp. 50.000.

Sayangnya, ia mengaku, instansi yang dipimpinnya tak dapat berbuat banyak.

Menurut Henry, pihaknya tidak mengetahui distributor utama di Kampar. 

Sehingga permintaan Kepala Kepolisian Republik Indonesia agar menindak para distributor nakal, sulit dilaksanakan.

"Pedagang di sini (Kampar) beli migor dari distributor lokal. Kita nggak tau distributor besarnya," ujar Henry.

Pihaknya sudah meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau agar memberikan data distribusi migor di Kampar.

Sehingga distributor besar diketahui. Tetapi data itu belum diberikan.

"Kalau kita tahu siapa distributor di Kampar, kita bisa mengambil tindakan. Misalnya Wilmar, kita datangi Wilmar. Ini kita tidak tahu," keluh Henry.

Ia menambahakan, pendistribusian migor adalah kewenangan Pemerintah Provinsi Riau.

Henry menduga ada distributor yang sengaja menahan pendistribusian migor ke pasar.

Tetapi tidak ada gudang distributor besar yang berlokasi di Kampar untuk diinspeksi.

Sejak HET dicabut, Henry belum dapat memastikan apakah operasi pasar akan berlanjut.

Ia menyebutkan, Disdagkop UMKM Kampar bersama Bulog dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sudah menggelar operasi pasar di delapan titik.

Menurut Henry, rencana awal operasi pasar akan digelar di 10 titik. Tersisa dua titik lagi.

Namun Disdagkop UMKM belum dapat memastikan kesiapan lembaga mitra untuk melanjutkan operasi pasar.

Sebab, dengan dicabutnya HET maka harga migor bakal naik.

Sementara operasi pasar digelar untuk memudahkan masyarakat mendapatkan migor. Operasi menyesuaikan HET.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved