Perang Rusia vs Ukraina
Batasnya Sampai Pagi Ini, Rusia Imbau Militer Ukraina Menyerah atau Terjadi Tragedi Kemanusiaan
Wilayah Mariupol sudah dikusai Rusia. Nmaun, mereka minta militer Ukraina segera menyerahkan diri. Jika tidak akan terjadi tragedi kemanusiaan
Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih dari 10 juta orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat.
Vladimir Putin, presiden Rusia, mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan untuk melucuti senjata dan "menonaktifkan" tetangganya.
Baca juga: Gagal Buat Presiden Zelenskyy Menyerah, Rusia Bombardir Ukraina Dengan Rudal Hipersonik
Baca juga: Diajak Biden Ketemu, China: Silahkan AS & NATO Bicara dengan Rusia, Tapi soal Sanksi Kami Tak Setuju
Rudal Hipersonik Siap Menghancurkan
Rusia mengaku kembali menembakkan rudal hipersonik Kinzhal terbarunya dalam serangan ke Ukraina Minggu (20/3/2022), menghancurkan tempat penyimpanan bahan bakar di selatan negara itu.
Kementerian pertahanan Rusia juga mengatakan telah membunuh lebih dari 100 anggota pasukan khusus Ukraina dan "tentara bayaran asing", ketika menargetkan pusat pelatihan di kota Ovruch di Ukraina utara dengan rudal berbasis laut.
"Sistem rudal penerbangan Kinzhal dengan rudal balistik hipersonik menghancurkan tempat penyimpanan besar bahan bakar dan pelumas angkatan bersenjata Ukraina di dekat pemukiman Kostyantynivka di wilayah Mykolaiv," kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari AFP.
Lebih lanjut Kementerian mengeklaim pangkalan itu telah digunakan untuk pasokan utama bahan bakar untuk kendaraan lapis baja Ukraina di selatan negara itu.
Rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari wilayah udara di atas Krimea yang dikuasai Rusia, kata kementerian itu, seraya menambahkan bahwa rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari Laut Kaspia juga menargetkan depot tersebut.
Baca juga: Diajak Biden Ketemu, China: Silahkan AS & NATO Bicara dengan Rusia, Tapi soal Sanksi Kami Tak Setuju
Baca juga: Dibeli dari Rusia, AS Malah Minta Turki Kirim Rudal S-400 ke Ukraina
Pada Sabtu (19/3/2022), Rusia mengatakan telah menggunakan rudal hipersonik Kinzhal untuk menghancurkan situs penyimpanan rudal dan amunisi bawah tanah di Ukraina barat dekat perbatasan dengan anggota NATO Rumania.
Angkatan bersenjata Ukraina mengonfirmasi kepada AFP pada Sabtu (19/3/2022) bahwa depot telah menjadi sasaran tetapi mengatakan mereka "tidak memiliki informasi tentang jenis rudal."
Analis Rusia mengatakan penggunaan rudal hipersonik Kinzhal pada Jumat (18/3/2022) di Deliatyn, sebuah desa di kaki pegunungan Carpathian, adalah penggunaan pertama dari senjata semacam itu di dunia dalam operasi tempur.
Kementerian Pertahanan Rusia mengaku juga menggunakan senjata presisi jarak jauh terhadap fasilitas lain di Ukraina pada Sabtu malam dan Minggu pagi.
Baca juga: Memohon kepada China, Ukraina: Anda Harus Membuat Keputusan Tepat, Ikut Mengutuk Serangan Rusia
Pasukan Rusia menembakkan rudal Kalibr dari Laut Hitam untuk menargetkan sebuah pabrik di kota utara Nizhyn yang digunakan untuk memperbaiki kendaraan lapis baja, kata kementerian itu.(*)
(Tribunpekanbau.com)