Berita Riau

Diskusi Minyak Goreng Murah,Emak-emak Heran Janji Pemerintah Beri Subsidi Malah Harganya Makin Mahal

Harga minyak goreng murah di pasaran yang disubsidi Pemerintah hanya tinggal minyak goreng jenis curah saja.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: CandraDani
istimewa
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar melakukan inspeksi mendadak (sidak) pemberlakukan minyak goreng murah dibeberapa ritel modern di Pekanbaru, Rabu (19/1/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah peserta group diskusi yang digelar Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Golkar Riau tertarik dengan pembahasan sawit dan masa depan ekonomi Riau, hanya saja ibu-ibu yang hadir pada diskusi itu mengeluhkan kondisi harga minyak goreng yang masih berkaitan dengan sawit.

Hal ini disampaikan seorang peserta diskusi Rani dari organisasi sayap partai beringin, dirinya menyampaikan sebelumnya janji pemerintah melalui subsidi yang dilakukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan memberikan subsidi selama enam bulan dengan harga Migor yang murah.

Namun kenyataan hanya sebulan harga Migor murah di pasaran akhirnya harga dilepas ke pasaran, sedangkan yang disubsidi hanya tinggal minyak goreng jenis curah saja.

"Sebelumnya katanya enam bulan akan diberikan harga subsidi ke masyarakat, sekarang sudah naik lagi harganya baru sebulan,"ujar Rani.

Persoalan lain yang dikeluhkan Rani yang juga mengaku pelaku usaha kecil menengah di Pekanbaru tersebut mengatakan, kualitas minyak goreng curah menurutnya tidak bagus.

Apalagi selama ini banyak masyarakat yang menemukan hal-hal aneh tentang kondisi minyak goreng curah, mulai dari ditemukannya cicak di dalam minyak goreng curah dan lainnya.

"Berbicara minyak curah kalau didapatkan dari pabrik maka kualitasnya bagus, namun yang ditakutkan beredar di lapangan minyak curah yang sudah tidak layak, karena pengalaman selama ini banyak,"ujar Rani.

Ibu-ibu lain yang juga mengeluh pada acara tersebut anggota DPRD kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti yang mengaku mengelus dada dengan kondisi harga minyak goreng saat ini.

Apalagi dirinya sebagai ketua pedagang tradisional di Pekanbaru, keluhan tersebut sudah banyak diterimanya, sehingga harus ada solusi yang cepat untuk memudahkan pelaku usaha di Pekanbaru tersebut.

"Saya harus mengelus dada dengan kondisi saat ini, maka kita ingin agar pedagang tradisional dan pelaku UKM ini betul-betul juga diperhatikan,"ujar Ida.

Sebagaimana diketahui Bapilu Partai Golkar Provinsi Riau bekerjasama dengan Fraksi Golkar DPRD Riau menggelar rumpi politik sesi IV bertajuk "Sawit dan Masa Depan Ekonomi Riau".

Hadir sebagai narasumber Ketum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat Manurung, Sekjen APKASINDO Rino Afrino, Bendahara DPP Sawit Masa Depanku (Samade) Hendri Cen, Anggota FPG DPRD Riau Ramos Teddy S dan Akademisi Nursuhada. Kegiatan langsung dibuka oleh Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Riau Parisman Ihwan.

Sekretaris FPG DPRD Riau Parisman Ihwan menyebutkan rumpi politik merupakan gebrakan baru yang menjadi wadah pencerahan dan edukasi politik bagi masyarakat. Giat positif ini harus diselenggarakan secara berkelanjutan untuk mendongkrak suara Golkar pada helatan Pilkada 2024.

"Rumpol ini sebagai gebrakan dan terobosan yang dibuat oleh Bapilu Golkar Riau. Kita dorong dilaksanakan secara berkelanjutan. Dari sini, masyarakat dapat pendidikan politik. Kegiatan ini juga kita nilai sebagai strategi politik agar 2024,Golkar mendulang kejayaan kembali," ujar Parisman Ihwan.

Sementara itu, Ketua Bapilu Golkar Riau Zulfan Heri mengatakan pihaknya sengaja mengangkat tema sawit karena erat kaitannya dengan isu aktual yang sedang terjadi di Riau, yakni soal minyak goreng.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved