Berita Pelalawan
Airlangga Beri Pujian Saat Berkunjung ke RAPP, Setengah Investasi di Riau Berasal dari APRIL Group
Target investasi di Riau pada Bulan Maret ini sudah tercapai 50 persen yang sebagian besar disumbang oleh APRIL Group
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengunjungi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Riau Kompleks, Selasa (29/3/2022).
Kedatangan Menko Airlangga dan Menperin Agus untuk meninjau realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan senilai Rp 33,4 triliun yang dijalankan APRIL Group di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Sekaligus ground breaking atau pemancangan perdana proyek tersebut di areal pabrik APRIL.
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Riau H Syamsuar, Kapolda Irjen M Iqbal, serta Forkopimda Riau berikut Wakil Bupati Pelalawan H Nasarudin SH MH dan Forkopimda Pelalawan, termasuk anggota DPR RI asal Riau.
Rombongan disambut Managing Direktur RGE Group Anderson Tanoto, Dirut PT RAPP Sihol Aritonang serta para manajemen APRIL dan ratusan karyawan.
"Saya senang dalam waktu dua tahun melihat perkembangan investasi APRIL. Sebelumya rayon saya hadir di sini dan sekarang investasinya lebih besar mencapai Rp 33,4 triliun," kata Airlangga dalam sambutannya, Selasa (29/3/2022).
Airlangga menjelaskan, selama dua tahun perekonomian Indonesia dihantam oleh pandemi Covid-19.
Namun itu tidak menyurutkan investasi dari RAPP di Provinsi Riau maupun Kabupaten Pelalawan.
Target investasi di Riau pada Bulan Maret ini sudah tercapai 50 persen yang sebagian besar disumbang oleh APRIL Group.
Selain itu industri ini menjadi andalan untuk ekspor yang menunjukkan dampak positif selama enam tahun terakhir. Sedangkan tahun lalu ekspor mencapai 11,8 juta ton.
"Indonesia menempati peringkat kedelapan pengekspor Pulp dan Paper di Dunia. Kelihatannya rangkingnya akan diperbaiki jika pabrik ini sudah berproduksi," tambah Menko Airlangga.
Target pemerintah untuk investasi tahun lalu tercapai Rp 900 T dan tahun ini naik menjadi Rp 1.200 triliun.
Dalam hal ini, RAPP menjadi single investor yang berinvestasi di hulu Rp 13,9 triliun dan di hilir Rp 19,5 triliun, sehingga total mencapai Rp 33 triliun lebih.
Investasi ini menciptakan tenaga kerja langsung 1.100 orang dan tidak langsung 8.000 orang yang hidup dari pabrik ini.
Dalam investasi ini juga menghemat penjualan atau devisa mencapai Rp 1,1 Miliar US Dollar serta meningkatkan nilai produk juga bertambah.
"Seluruh bahan bakunya 100 persen dari Indonesia. Manajemennya juga saya lihat Indonesia semua, tidak ada asing-asing," ujar Airlangga.
Gubernur Riau H Syamsuar dalam sambutannya menyebutkan, target realisasi investasi yang ditugaskan pemerintah pusat tahun lalu Rp 49 triliun dan hak itu bisa dicapai dengan melebihi target hingga Rp 53 triliun.
Capaian ini membuat Riau sebagai investasi pertama di Sumatera dan peringkat kelima secara nasional.
"Investasi yang besar ini, dari APRIL group yang terbesar. Pelalawan juga memiliki investasi terbesar di Riau pada tahun 2020 lalu," tutur Gubernur Syamsuar.
Syamsuar menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada APRIL Group yang berkontribusi besar terhadap pencapaian investasi di Riau, melalui bebagai jenis proyek yang dijalankan.
Dari investasi itu menampung tenaga kerja 61.338 orang dan mempengaruhi angka pengangguran terbuka yang pada tahun 2020 sekitar 6 persen dan turun menjadi 4 persen tahun lalu.
Target investasi tahun 2022, target investasi ditingkatkan oleh pemerintah pusat untuk Riau mencapai Rp 63 triliun yang naik 24 persen dari sebelumnya.
Tetapi pihaknya optimistis bisa mencapainya setelah APRIL Group menanamkan investasinya sampai Rp 33 triliun lebih, berarti 50 persen sumbangsih dari APRIL.
Dirut PT RAPP, Sihol Aritonang menyampaikan, APRIL Group mengumumkan diversifikasi bisnis baru di sektor hilir dengan total nilai investasi mencapai Rp33,4 triliun.
Proyek yang berjalan sejak akhir tahun lalu ini ditargetkan rampung pada Q3 2023.
Sekitar 70 persen dari nilai investasi ini dialokasikan untuk pembangunan fasilitas produksi paperboard (kertas kemasan) berkelanjutan berkapasitas 1,2 juta ton per tahun.
Sementara itu, sisanya digunakan untuk pembangunan fasilitas pendukung lainnya, salah satunya yakni power plant.
"Investasi ini merupakan bentuk dukungan APRIL terhadap program prioritas pemerintah melalui hilirisasi. Untuk meningkatkan nilai tambah yang dapat memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi," ucap Sihol.
Investasi ini juga menjadi optimisme untuk mencapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat setelah dua tahun terakhir dunia diterpa pelemahan akibat pandemi Covid-19.
Ini merupakan investasi terbesar yang dilakukan APRIL sejak perusahaan berdiri dan memperkuat komitmen untuk investasi jangka panjang di Provinsi Riau.
Termasuk memberikan dampak positif kepada iklim, alam dan masyarakat sembari tumbuh menjadi perusahaan yang berkelanjutan pada 2030 nanti.
Dalam jangka panjang, permintaan global untuk kertas dan kemasan diprediksi akan tumbuh dari 410 juta ton di tahun 2019 menjadi 488 juta ton pada tahun 2035.
Khusus untuk jenis kertas tisu, karton papan container (containerboard) dan kertas kemasan diperkirakan akan meningkat antara 1,7-2,6 persen per tahunnya.
Selama tahun 2019 sampai 2035, pangsa pasar kertas kemasan dari total permintaan kertas dan karton papan diperkirakan akan tumbuh dari 63 persen menjadi 72 persen.
"Proyeksi yang positif ini semakin menguatkan kami untuk berinvestasi di kertas kemasan. Bahkan untuk di negara berkembang di Asia dan Afrika, permintaan kertas kemasan diperkirakan tetap tumbuh," ujar Sihol.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )
