Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Cerita Koordinator Pusat BEM SI dari Riau Aksi di Istana, Mulai Ada Intimidasi, Ini Tekad Kaharudin

Aksi BEM sel di istana presiden beberapa hari lalu dikomandoi mahasiswa asal Riau, yang juga BEM Unri Kaharudin bersama gabungan dari berbagai kampus

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Kaharudin bersama rekan-rekan lainnya saat menggelar aksi di Jakarta beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) di istana Presiden Jakarta beberapa hari lalu dikomandoi mahasiswa asal Riau, yang juga BEM Unri Kaharudin bersama gabungan dari berbagai kampus di tanah air.

Menurut Kaharudin, aksi mereka ini akan berlanjut terus hingga tuntutan mereka dijawab Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Jadi perjuangan kami akan terus berlanjut, kami akan menggelar aksi yang lebih besar lagi 11 April mendatang,"ujar Kaharudin.

Saat bersamaan juga akan digelar aksi di seluruh daerah di Indonesia, selanjutnya sejumlah aliansi BEM lain juga sudah mulai menyatakan diri bergabung dengan perjuangan mahasiswa tersebut.

"Sejumlah aliansi BEM lain juga sudah mulai menyatakan bergabung dengan aksi kita, Aliansi BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (PTMI),"ujar Kaharudin.

Diakui Kaharudin, memang setelah menggelar aksi di Jakarta beberapa waktu lalu, sejumlah temannya mendapatkan intimidasi, termasuk dirinya yang sering dihubungi nomor kontak baru.

"Ada yang menghubungi nomor baru, yang menanyakan kenapa aksi, dan lain sebagainya, bagi saya perjuangan terus berlanjut,"ujar Kaharudin.

Bahkan dirinya bersama teman-temannya yang lain juga ada yang WhatsApp nya diretas dan media sosialnya yang lain.

"Ada beberapa yang menciptakan konflik horizontal. Kita tetap berjuang yang jelas seluruh aliansi BEM SE Indonesia komitmen dengan perjuangan,"jelas Kaharudin.

Sebagaimana dikatakan Kaharudin, pihaknya memberikan waktu 14 hari kepada presiden untuk menjawab tuntutan itu, termasuk tuntutan penundaan pemilu dan menolak menolak UU IKN.

"Kami minta Jokowi turun dari istana untuk menjumpai massa aksi, menjawab tuntutan kami yang jumlahnya 6 poin,"ujar Kahar.

( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved