Karhutla Kembali Mengancam Riau
Titik Panas di Riau Melonjak Tajam 31 Oktober 2025, Lebih dari 100 Hotspot
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, total 118 titik panas terdeteksi di sejumlah kabupaten dan kota.
Ringkasan Berita:
- Jumlah titik panas di Riau Jumat (31/10/2025) meningkat tajam
- Total 118 titik panas terdeteksi di sejumlah kabupaten dan kota.
- Titik panas terbanyak terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hulu
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Provinsi Riau mengalami lonjakan tajam pada Jumat (31/10/2025).
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, total 118 titik panas terdeteksi di sejumlah kabupaten dan kota.
Jumlah titik panas di Riau meningkat drastis dibandingkan hari sebelumnya yang hanya terdapat belasan titik.
Kenaikan signifikan ini terjadi di tengah kondisi cuaca panas yang melanda sebagian besar wilayah Riau dalam beberapa hari terakhir.
Suhu maksimum mencapai 36 derajat Celsius, dengan kelembapan udara cukup rendah di kisaran 40 persen pada siang hari.
Dari total 118 titik panas yang terpantau, penyebarannya cukup merata di sejumlah daerah.
Kabupaten Indragiri Hulu mencatat titik terbanyak dengan 24 hotspot, disusul Rokan Hilir (17), Rokan Hulu (15), Pelalawan (14), Kampar (14), dan Kota Dumai (13).
Daerah lain seperti Siak, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, serta Kota Pekanbaru juga terpantau memiliki titik panas.
Forecaster on duty, Yasir P menjelaskan bahwa lonjakan hotspot ini perlu diwaspadai sebagai indikasi awal meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah dengan kondisi lahan kering.
Secara keseluruhan, jumlah titik panas di Pulau Sumatera juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 735 titik. Wilayah dengan sebaran tertinggi adalah Sumatera Barat (208 titik), diikuti Sumatera Utara (113 titik) dan Riau (118 titik).
BMKG mengimbau masyarakat, terutama di daerah rawan karhutla, agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, baik untuk membuka kebun maupun membersihkan sisa panen.
Pemerintah daerah juga diharapkan memperkuat patroli pencegahan bersama aparat dan masyarakat peduli api.
Meski belum ada laporan munculnya kabut asap tebal, peningkatan titik panas ini menjadi peringatan dini bahwa musim kering di Riau masih belum sepenuhnya berakhir.

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.