Perang Rusia vs Ukraina
Rusia Tingkatkan Serangan, Presiden Ukraina Kalang kabut, Ujung-ujungnya Minta Bantuan Negara Barat
Makanya jangan main-main dengan Rusia. Giliran serangan semakin intensif, Ukraina langsung dibikin tak berdaya dan minta bantuan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Rusia terus bergerak maju dan salah satunya mereka memastikan Kota Mariupol masuk dalam kekuasaan mereka.
Terbukti Ukraina dibikin tak berdaya. bahkan beberapa militer Ukraina yang masih terjebak di Kota Mariupol diminta untuk menyerahkan diri.
Jika tidak segera menyerahkan diri, maka resiko yang akan diterima adalah mati.
Baca juga: Rusia Minta Militer Ukraina & Tentara Bayaran yang Terjebak di Mariupol Segera Menyerahkan Diri
Maka, tidak ada upaya lain yang harus dilakukan Ukraina yakni dengan mematuhi segala perintah Rusia yang terus melakukan gempuran.
Nah, kondisi Kota Mariupol yang semakin dalam genggaman Rusia, membuat Presiden Ukraina gelisah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada media Ukraina bahwa pengepungan Mariupol yang terus berlanjut dapat menggagalkan setiap upaya untuk menemukan akhir yang dinegosiasikan untuk perang.
"Penghancuran semua orang kami di Mariupol - apa yang mereka lakukan sekarang - dapat mengakhiri format negosiasi apa pun," kata Zelensky dalam sebuah wawancara.
Kemudian, dalam video pidato malamnya ke negara itu, Zelensky mengatakan Ukraina membutuhkan lebih banyak dukungan dari Barat untuk memiliki kesempatan menyelamatkan Mariupol.
Baca juga: Dikepung Rusia, Tak bisa Kabur dan Melawan, Militer Ukraina Diminta Menyerah sebelum Fajar atau Mati
Baca juga: Ukraina Masih Bergejolak, Walikota Kyiv: Rusia Masih Bombardir dan Bahaya Ranjau
Baca juga: Rusia Kian Menggila, Ukraina Makin Luluh Lantak, Zelensky Teriak Minta Tolong
“Salah satu mitra kami memberikan Ukraina semua senjata berat yang diperlukan, pesawat, dan tanpa berlebihan segera, sehingga kami dapat mengurangi tekanan pasukan Rusia di Mariupol dan memecahkan blokade,” katanya, “atau kami melakukannya melalui negosiasi, di mana peran mitra kami harus menentukan."
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan Sabtu bahwa pasukan Ukraina telah diusir dari sebagian besar kota dan hanya tinggal di pabrik baja besar Azovstal.
Rusia juga mengatakan bahwa setiap pasukan Ukraina yang tersisa dapat meletakkan senjata mereka pada pukul 6 pagi waktu Moskow pada hari Minggu dan hidup mereka akan terhindar, menurut sebuah laporan oleh kantor berita pemerintah Rusia TASS.(*)
(Tribunpekanbaru.com)

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											