Wakil Ketua DPRD Riau Ini Minta Datuk Datuk di LAM Kembali ke Balai Adat, Mufakat Sudahi Kisruh

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti yang juga aktif di lembaga adat mengharapkan agar dua kubu yang bertikai di Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, kembali ke balai adat duduk bersama untuk musyawarah dan mufakat.

Karena tidak elok menurut Poti Datuk - Datuk yang begitu dihormati anak kemenakan bertikai dan saling serang di ruang publik, seharusnya kedua kubu menyelesaikan secara baik-baik di Balai Adat.

"Kenapa ada gedung Balai Adat, karena bertujuan untuk menjadi tempat bermusyawarah dan bermufakat, tidak saling ribut di luar, kembalilah ke balai adat, itulah gunanya gedung balai adat tu,"ujar Syafaruddin Poti.

Menurut Syafaruddin Poti, ketika sudah dipertontonkan Datuk-Datuk pemuka adat dengan bertikai karena memperebutkan pucuk pimpinan, maka anak kemenakan akan sedih melihatnya.

"Datuk-Datuk saja bertikai, macam mana dengan masa depan anak kemenakan,"ujar Poti.

Menurut Poti selama ini orang yang mengurus adat sudah paham bagaimana cara menetapkan pemimpin dan memilih orang yang dituakan.

Makanya menurut Poti yang layak di Lembaga Adat adalah orang yang paham adat.

"Kalau orang yang sudah paham dengan adat, tidak ada yang rebutan untuk menjadi ketua, biasanya lebih banyak menolak jadi ketua,"jelas Poti.

Sehingga ia juga kecewa dengan sikap para Datuk di Lembaga Adat yang malah rebutan menjadi ketua, karena urusan adat biasanya mengurus anak kemenakan.

"Kembalikan saja pada khittoh nya Lembaga Adat itu, jangan sampai terjadi kisruh sesama Datuk,"jelas Poti.

( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )