Perang Rusia vs Ukraina
Rusia Gunakan Senjata Cerdas yang Mematikan di Ukraina, Bisa Bedakan Sipil Atau Militer
Senjata canggih milik Rusia ini mampu mendeteksi apakah target merupakan kendaraan militer atau sipil. Senjata itu mampu menembus baja tebal 7 cm
Penulis: M Iqbal | Editor: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia mengerahkan senjata canggih yang mematikan di Ukraina. Senjata canggih tersebut adalah senjata terbaru yang dibuat Rusia.
Senjata itu mampu mendeteksi kendaraan militer dan kendaraan sipil.
Bahkan senjata ini bisa memilih-milih sasaran mana yang jauh lebih penting untuk dihancurkan.
Senjata ini mampu terbang hingga 30 meter dan meledakan sasaran di jarak 100 meter.
Senjata yang bernama PTKM-1R itu pun bisa menembus baja setebal 7 sentimeter.
Tak heran jika PTKM-1R disebut sebagai ranjau anti-tank.
Cara kerja PTKM-1R ialah dengan meluncurkan dirinya sendiri ke udara, memindai tanah untuk mencari targetnya, dan kemudian menembakkan peluru peledak dari atas.
Dilansir dari The Sun, PTKM-1R itu mirip dengan amunisi area luas M-93 "Hornet" AS.
Senjata itu berisi sensor akustik empat arah dan sensor seismik yang mampu mendengarkan suara kendaraan yang mendekat, menafsirkan getaran untuk mendeteksi apakah sebuah tangki atau tidak.
Secara teori, ranjau itu cukup cerdas untuk membedakan antara tank dan kendaraan lain, mengabaikan mobil sipil dan perangkat keras militer yang kurang penting.
Sebuah gambar dibagikan di Twitter dari salah satu ranjau yang ditempatkan di sebuah ladang di Ukraina, yang dilaporkan diambil tiga hari lalu.
Ranjau itu ditempatkan di tanah menghadap ke atas dengan delapan kakinya yang bisa dilipat untuk menopang dirinya.
Pada titik ini, jalur penerbangan proyektil dihitung, dan sistem onboard menempatkan target dalam pandangan mereka.
Ketika cukup dekat, hulu ledak seberat 3 kilogram diluncurkan ke udara, sementara sensor inframerah ranjau memindai target di darat untuk mencari target.
Sebuah proyektil logam eksplosif ditembakkan dari hulu ledak dengan kecepatan tinggi sehingga dapat menembus 7cm (hampir tiga inci) dari kendaraan baja.
Seluruh proses peluncuran ini hanya membutuhkan waktu beberapa detik.(Tribunpekanbaru.com).
