Takut Dituduh Bantu Ukraina Ledakan Kapal Induk Rusia, Pentagon: Kami Tak Terlibat
Tak ingin mendapat masalah dari Rusia, Pentagon membantah telah membantu pasukan Ukraina untuk mendapatkan informasi soal kapal induk tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat (AS) membantah terlibat dalam penghancuran kapal induk Rusia, Moskwa yang tenggelam di Laut Hitam pada 14 April 2022 lalu.
Tak ingin mendapat masalah dari Rusia, Pentagon membantah telah membantu pasukan Ukraina untuk mendapatkan informasi soal kapal induk tersebut.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (6/5/2022) bahwa AS "tidak memberikan Ukraina informasi penargetan khusus untuk Moskwa".
"Kami tidak terlibat dalam keputusan Ukraina untuk menyerang kapal atau dalam operasi yang mereka lakukan," katanya.
“Kami tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang niat Ukraina untuk menargetkan kapal.”
Seorang pejabat Amerika mengatakan pada Kamis (5/5/2022) bahwa Ukraina sendiri yang memutuskan untuk menargetkan dan menenggelamkan kapal perang Rusia Moskva menggunakan rudal anti-kapalnya sendiri.
Tetapi mengingat serangan Rusia di garis pantai Ukraina dari laut, AS telah memberikan "berbagai intelijen" yang mencakup lokasi kapal-kapal itu, pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim kepada AP sebagaimana dilansir Al Jazeera.
NBC News melaporkan pada Kamis (5/5/2022) bahwa intelijen Amerika membantu dalam penenggelaman kapal tersebut.
Sehari sebelumnya New York Times melaporkan informasi intelijen AS tentang pergerakan pasukan Rusia memungkinkan Ukraina "menargetkan dan membunuh" jenderal-jenderal Rusia.
Kirby mengatakan kepada wartawan pada Kamis (5/5/2022) bahwa badan-badan Amerika "tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi para pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina".
"Ukraina menggabungkan informasi yang kami dan mitra lainnya berikan dengan intel yang mereka kumpulkan sendiri, kemudian membuat keputusan sendiri dan mengambil tindakan sendiri," kata Kirby.
Namun tidak dapat dipungkiri jika Gedung Putih telah meningkatkan dukungan militer dan intelijennya, menghilangkan beberapa waktu dan batasan geografis tentang apa yang akan diberitahukan kepada Ukraina tentang target potensial Rusia.
Pekan lalu Biden meminta 33 miliar dollar AS bantuan tambahan ke Ukraina.
Ukraina mengatakan telah menyerang kapal itu dengan dua rudal anti-kapal.
Kantor berita Rusia RIA melaporkan seminggu kemudian bahwa satu pelaut tewas dan 27 lainnya hilang setelah kapal tenggelam, sementara 396 awak lainnya berhasil diselamatkan.
(*)
