Media Swiss Sebut Polisi Bern Mengaku Kesulitan Dalam Mencari Eril di Sungai Aare
Media lokal Swiss, polisi kesulitan mencari Eril lantaran air keruh dan juga arus sungai yang cukup kuat. Saat berenang, Eril memakai celana pendek
Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: Guruh Budi Wibowo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Media lokal di Swiss memberitakan peristiwa hanyutnya Emmeril Mumtadz atau Eril (23) saat berenang di sungai Aare di Kota Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022) siang hari waktu Swiss.
Dilansir dari Blick, media lokal Swiss, polisi mengalami kesulitan mencari Eril lantaran air keruh dan juga arus sungai yang cukup kuat.
Polisi Bern menyatakan Eril hilang di antara wilayah Eichholz dan Marzili sekitar pukul sekitar pukul 10.
Saat berenang, Eril memakai celana pendek hitam dan kaos biru.
Polisi Bern melanjutkan, saat itu arus sangat kuat sehingga menyulitkan tiga perenang, dua wanita muda dan seorang pria muda.
Dua wanita muda itu berhasil diselematkan oleh seorang pria.
Namun nahas, Eril tidak berhasil diselamatkan dan hanyut terbawa arus.
Polisi Bern juga mengatakan jika saat itu arus sungai Aare sedang deras-derasnya dan otoritas setempat tidak menyarankan warga untuk berenang.
Tidak hanya kuat, arus sungai saat itu juga cukup keruh.
Fakta Sungai Aare
Sungai Aare mengalir di sekitar tiga sisi kota Bern, kota tua yang merupakan merupakan sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.
Dengan airnya yang berwarna biru kehijauan sebening kristal yang menjadi daya tarik wisatawan.
Dilansir dari website Bern, sungai itu membentang 288 kilometer.
Aare adalah sungai terpanjang yang mengalir di Swiss.
Kronologi
Dilansir dari Kompas.com, Elpi Nazmuzaman, pihak keluarga Ridwan Kamil mengatakan, saat kejadian, sang ayah, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.
Menurutnya, saat itu Eril berenang di Sungai Aaree, Bern bersama adik dan temannya.
Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari temannya.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah.
Mendapat kabar tersebut, Ridwan Kamil langsung menyusul ke Swiss dan saat ini telah bertemu dengan keluarga di sana.
"Kami berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari pihak kedutaan besar Indonesia di Swiss maupun kepolisian setempat yang terus berupaya mencari keberadaan Emmeril," kata Elpi.
Pihak keluarga memohon doa agar Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan baik serta dapat berkumpul kembali bersama keluarga dalam keadaan sehat wal afiat.(Tribunpekanbaru.com).
