Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bikin Syok Pengangguran, Pria Ini Resign karena Terima Gaji 35 Juta per Bulan, Pekerjaannya Ringan

Keputusan pria ini sungguh diluar nalar pengangguran. Bagaimana mungkin ia pilih resign sedangkan gajinya puluhan juta dan pekerjaan santai

Editor: Budi Rahmat
pixabay
Ilustrasi. Pekerja yang pilih resign karena digaji puluhan juta 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Bagi orang awam, pekerjaan tentu saja diharapkan akan disesuaikan dengan gaji yang mereka terima.

Makin berat pekerjaan itu, maka seharusnya gaji yang diterima juga semakin besar. Maka, untuk sebuah pekerjaan, seseorang akan memikirkan ideal dengan beban.

Namun, bagaimana jika pekerjaan tidak seberapa namun gajinya luar biasa. Tentu saja banyak yang berharap mendapatkan pekerjaan tersebut.

Tetapi, berbeda dengan pria satu ini. Ia mendapatkan pekerjaan yang tidak begitu membebani. Malah lebih banyak waktu luangnya untuk masalah pribadi.

Baca juga: Makan Gaji Buta! Dua Oknum Polisi ini Abaikan Korban Perampokan Demi Game Online

Sedangkan gaji yang ia terima sangat tinggi. Nilainya bisa puluhan juta. Meski demikian, ternyata ia memilih resign alias keluar dari perusahaannya itu.

Alasannya, ia tidak tertantang dengan pekerjaan sedangkan gajinya besar.

Demikianlah hal yang dialami seorang pria di Singapura ini Ia mengaku ingin resign atau keluar dari perusahaanya meski gajinya adalah 3.400 dollar Singapura per bulan atau sekitar Rp 35,9 juta per bulan karena banyak waktu luang alias gabut.

Pria yang dikenal sebagai Kenji Ong tersebut meminta saran dari para netizen melaui unggahan di Facebook mengenai keingiannya tersebut.

Lebih lanjut, Ong juga mengatakan bahwa bekerja kembali di kantor terasa sangat membosankan setelah sekian lama bekerja dari rumah akibat pandemi Covid-19.

Dia juga merasa sangat tidak puas karena kurangnya pekerjaan di kantor, di mana dia hanya menerima email antara 20 hingga 30 dalam sehari.

Bekerja dari rumah memberinya waktu yang lebih baik karena dia dapat menyelesaikan pekerjaan hariannya hanya dalam 2 hingga 3 jam, di mana sisa waktunya itu dia pergunakan untuk kegiatan pribadi.

Baca juga: Beginilah Nasib Guru yang 7 Tahun Pura-pura Mati Buat Nikmati Gaji Buta, Berakhir dengan Tragis

Baca juga: Abdee Slank Jadi Bosnya, Pegawai Telkom: Balas Jasa Politik Boleh, Semoga Tak Hanya Makan Gaji Buta

Selain itu, Ong juga berkomentar tentang bagaimana sangat sulit baginya untuk menghabiskan beberapa jam untuk berpura-pura memasukkan data di Microsoft Excel selama waktu senggang di kantor karena bosnya duduk tepat di belakangnya.

Dia juga mengkelaim bahwa rekan-rekannya mungkin merasakan hal yang sama, sebagaimana dilansir World of Buzz, Sabtu (28/5/2022).

Ong menuturkan bahwa dia telah mengamati sejumlah koleganya “mencari zona” serta “melihat email mereka berulang-ulang” atau bahkan menghabiskan waktu yang lama di toilet.

Selain itu, Ong juga mengaku bahwa seniornya telah menyuruhnya untuk tidak mengeluh tentang kurangnya pekerjaan dan malah lebih lama menyelesaikan pekerjaannya untuk hari itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved