Pacaran di Tempat Gelap Sepasang Remaja Malah Kena Rampok, Motor, HP Hingga Perhiasan Lesap
Barang berharga milik pasangan remaja berupa sepeda motor Yamaha Vixion, uang tunai, 2 buah handphone dan kalung emas juga raib digondol perampok.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Berniat pacaran di tempat gelap di kawasan Embung Konservasi Jalan Lintas Timur Kayuagung, sepasang remaja menjadi korban perampokan, Selasa (31/5/2022) malam.
Peristiwa apes menimpa pasangan sejoli berinisial Hn (17) dan Dn (17) ketika sedang duduk di kawasan Embung Konservasi yang berada di Jalan lintas timur (Jalintim) Kayuagung.
Keduanya tiba-tiba didatangi enam orang yang mengendarai mobil minibus berwarna putih dan sempat dibawa dan dibuang di lokasi terpisah.
Akibat hal tersebut, barang berharga milik korban berupa sepeda motor Yamaha Vixion, uang tunai, 2 buah handphone dan kalung emas juga raib digondol perampok.
Diterangkan Iyen, orangtua dari salah satu korban bahwa kejadian sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (31/5/2022) .
"Kalau keterangan dari anak saya, awalnya keenam pelaku mengaku sebagai polisi dan memaksa kedua korban masuk ke dalam mobil.
Lalu salah satu dari keenam pelaku membawa motor milik korban," ujarnya saat ditemui dirumahnya di Kampung 1, Kelurahan Jua-jua Kecamatan Kayuagung, Rabu (1/6/2022) siang.
Disampaikan kembali, saat berada di dalam mobil, kedua korban dipaksa untuk menyerahkan barang berharga miliknya.
"Setelah merampas telepon seluler milik korban, korban laki-laki Hn dibuang di kawasan kebun karet di Desa Tanjung Tamiang, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir,"
"Untuk menyelamatkan diri korban Hn menempuh perjalanan dengan berjalan kaki hingga akhirnya ditolong warga dan diantarkan ke rumahnya di Sungai Pinang, Ogan Ilir," terangnya.
Masih kata Iyen, sedangkan korban perempuan berinisial Dn berhasil melarikan diri di Desa Penyandingan, Kecamatan Teluk Gelam, OKI.
Korban berlari setelah salah satu pelaku merampas kalung miliknya.
"Tadi malam anak saya ini berlari di kawasan hutan. Beruntung ada orang yang menemukan dan diantarkan ke rumah Kades Penyandingan," ujarnya.
Selanjutnya, anaknya diantarkan pulang oleh kades kerumahnya (Kelurahan Jua-jua).
"Saat sampai dirumah anak saya bercerita katanya dia dipaksa masuk mobil sembari matanya ditutup dengan kain," katanya disaat itulah para pelaku juga meminta barang berharga.
