Berita Riau
ALERT! Total 225 Sapi di Riau Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku,Terakhir 6 Kasus Ditemukan di Inhu
Hingga Selasa (21/6/2022) total sapi terkena Penyakit Kuku dan Mulut di Riau capai lebih 225 kasus, terakhir 6 sapi di Inhu terdeteksi terjangkit
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Riau terus bertambah. Hingga Selasa (21/6/2022) total kasus PMK di Riau sudah mencapai lebih 225 kasus.
Ratusan ekor sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku tersebut tersebar di enam kabupaten.
Yaitu di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) 53 ekor, Siak 26 ekor, Indragiri Hilir (Inhil) 24 ekor, Bengkalis 100 ekor dan Kampar 16 ekor sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Gubernur Riau Tegaskan Keluar Masuk Hewan ke Riau Wajib Punya Ini, Antisipasi PMK
"Terakhir di Inhu 6 ekor terkena enyakit Mulut dan Kuku. Kita sudah minta agar petugas kesehatan hewan untuk melakukan tindakan penanganan agar kasus di Inhu tidak meluas," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman, Selasa (21/6/2022).
"Sekarang sudah enam kabupaten di Riau terpapar Penyakit Mulut dan Kuku. Terakhir Inhu masuk zona merah PMK," imbuhnya.
Herman mengatakan, Kabupaten Inhu masuk zona merah penularan Penyakit Mulut dan Kuku setelah pihaknya mendapat laporan adanya sapi yang dicurigai PMK.
"Setelah kita ambil sampel dan kita kirim ke Laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, dan hasilnya benar sapi di Inhu positif Penyakit Mulut dan Kuku. Dengan begitu, maka di Riau sudah enam daerah yang terpapar PMK," ujarnya.
Sejauh ini baru ada satu ekor sapi yang mati karena Penyakit Mulut dan Kuku, yakni di Kabupaten Kampar.
Meski sudah ditemukan ada yang mati, namun menurut Fara, sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku di Riau masih bergejala ringan sampai sedang.
Belum ditemukan ada yang bergejala berat hingga kuku terlepas.
"Rata-rata gejalanya ringan sampai sedang," katanya.
Pihaknya bersyukur, sejauh ini beberapa daerah yang sebelumnya sempat ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku, sapinya sudah banyak yang sembuh.
Saat ini kondisi sapi sapi yang dinyatakan sembuh tersebut kondisi kesehatan sudah membaik.
Hasil pemeriksaan sampelnya pun sudah negatif. Namun sapi tersebut masih diisolasi karena meski sudah sembuh dan negatif, potensi penularanya masih bisa terjadi.
"Masih kita isolasi, belum bisa kita lepasliarkan sebelum kita berikan vaksin, karena meskipun sudah negatif, potensi penularanya masih ada, karena virusnya kan masih ada, tapi untuk kondisi kesehatannya sudah membaik," katanya.
