Berita Riau
Kasus PMK di Riau Urutan 17 Nasional, 284 Ekor Sapi di Riau Terpapar, Dua Ekor Mati
Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Riau terus bertambah, hingga Kamis (23/6/2022) total mencapai 284 ekor sapi yang terpapar.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Riau terus bertambah, hingga Kamis (23/6/2022) total mencapai 284 ekor sapi yang terpapar PMK.
Secara nasional Riau menduduki peringkat ke 17 di bawah Lampung dengan total 323 kasus.
Di urutan pertama adalah Jawa Timur dengan total kasus PMK mencapai 83.491 kasus.
Di Riau, Kasus PMK tersebar di enam kabupaten. Diantaranya di Kabupaten Bengkalis 100 ekor, Rokan Hulu 88 ekor, Siak 43 ekor, Indragiri Hilir 24 ekor, Kampar 16 ekor dan di Kabupaten Indragiri Hulu 13 ekor.
"Hingga saat ini sda 92 ekor sapi yang sebelumnya terkena PMK yang sudah sembuh, jadi masih ada 190 ekor lagi yang belum sembuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, drh Faralinda Sari, Kamis (23/6/2022).
Pihaknya bersyukur, sejauh ini beberapa daerah yang sebelumnya sempat ditemukan kasus PMK, sapinya sudah banyak yang sembuh.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Gubernur Riau Tegaskan Keluar Masuk Hewan ke Riau Wajib Punya Ini, Antisipasi PMK
Saat ini kondisi sapi sapi yang dinyatakan sembuh tersebut kondisi kesehatan sudah membaik.
Hasil pemeriksaan sampelnya pun sudah negatif. Namun sapi tersebut masih diisolasi karena meski sudah sembuh dan negatif, potensi penularanya masih bisa terjadi.
"Masih kita isolasi, belum bisa kita lepas liarkan sebelum kita berikan vaksin, karena meskipun sudah negatif, potensi penularanya masih ada, karena virusnya kan masih ada, tapi untuk kondisi kesehatannya sudah membaik," katanya.
Sementara untuk sapi yang mati akibat PMK di Riau bertambah satu kasus lagi. Sebelumnya hanya ada satu kasus sapi mati di Kampar akibat PMK. Data terbaru ada tambahan satu ekor sapi di Siak yang mati akibat PMK.
"Jadi totalnya sudah ada dua ekor sapi yang mati di Riau akibat PMK. Satu di Kampar satu lagi di Siak," ujar drh Fara.
Meski sudah ditemukan ada dua ekos sapi yang mati akibat PMK, namun menurut Fara, sapi yang terkena PMK di Riau gejalanya masih ringan sampai sedang. Belum ditemukan ada yang bergejala berat hingga kuku terlepas.
"Rata-rata gejalanya ringan sampai sedang," katanya.
Sejauh ini pihaknya bersama dinas Peternakan kabupaten kota sudah menurunkan tim dokter hewan ke daerah-daerah yang sudah ditemukan PMK. Para dokter hewan ini diturunkan ke lapangan untuk melakukan tindakan pengobatan sapi yang terpapar PMK.
"Petugas kesehatan hewan di kabupaten sudah memberikan pengobatan suportif dan penanganan infeksi sekunder. Seperti memberi vitamin, antibiotik, dan desinfeksi kandang ternak," katanya.
			