Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Lagi Menyerukan Perang, NATO Sebut Perang Ukraina & Rusia Akan Berakhir di Perundingan

Lysychansk menjadi satu-satunya daerah signifikan di Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk yang masih dikuasai Ukraina.

ARIS MESSINIS / AFP
Asap dan kotoran membubung dari kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas Ukraina timur pada 14 Juni 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tanda-tanda akan berakhirnya perang Rusia dengan Ukraina mulain muncul.

Peperangan ini diprediksi akan berakhir dengan jalur perdamaian.

Hal ini disampaikan Sekjen North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg dalam wawancara kepada El Pais yang dirilis, Sabtu (25/6/2022).

Stoltenberg mengaku sekutu-sekutu NATO akan berupaya membuat Ukraina memiliki posisi tawar sekuat mungkin selama perang terjadi.

“Kemungkinan besar, perang (antara Rusia-Ukraina) ini akan berakhir di meja perundinga. Kami (NATO) bertanggung jawab untuk menyediakan Ukraina posisi sekuat mungkin dan membantunya tetap menjadi negara Eropa yang merdeka dan berdaulat,” kata Stoltenberg kepada El Pais via TASS.

Pernyataan Stoltenberg itu dirilis setelah pasukan Ukraina dilaporkan mundur dari Sievierodonetsk, kota yang menjadi medan pertempuran terpanas di kawasan Donbass belakangan ini.

Pada Jumat (24/6/2022) kemarin, Kiev memerintahkan garnisun Sievierodonetsk untuk mundur mengindikasikan kemenangan pertempuran untuk pihak Rusia dan separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Menyusul jatuhnya Sievierodonetsk, Lysychansk menjadi satu-satunya daerah signifikan di Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk yang masih dikuasai Ukraina.

Stoltenberg meyakini cara paling ampuh untuk menekan Rusia adalah terus mengirim bantuan militer ke Ukraina sekaligus memperkeras sanksi ekonomi terhadap Moskow.

“Cara terbaik untuk melakukannya (mendukung Ukraina) adalah menyediakan suatu bantuan militer dan ekonomi yang kuat (terhadap Ukraina) dan mempromosikan sanksi keras terhadap Rusia,” kata Stoltenberg.

Lebih lanjut, Stoltenberg mengesampingkan klaim Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bahwa Barat mengobarkan “perang total” lawan Moskow.

Pada akhir Mei lalu, Lavrov menuduh negara-negara Barat mendeklarasikan “perang total” karena sanksi yang meluas ke sektor ekonomi dan kebudayaan.

Jokowi ke Ukraina dan Rusia

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertolak ke Jerman pada Minggu (26/6/2022), untuk menghadiri KTT G7 di Elmau.

Dari Jerman, Jokowi akan menuju Ukraina dan Rusia untuk bertemu presiden kedua negara tersebut Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved