Heboh Tenaga Kerja Indonesia Disiksa dan Disetrum sampai Menangis Kesakitan, Ini Tanggapan Kemenlu
Video viral di media media sosial dengan narasi dugaan penganiayaan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Negara Kamboja.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Video viral di media media sosial dengan narasi dugaan penganiayaan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Negara Kamboja.
Video itu diunggah salah satu akun Instagram bernama @hiu.petarun6.67.
Dalam video yang diunggah, tampak seseorang tengah diikat di tempat tidur dan disetrum.
Ada juga foto yang memperlihatkan sejumlah orang dikumpulkan dalam ruangan.
"Ahh.aah, ahh...haduh," teriak TKI dalam video tersebut terasa kesakitan.
Pengunggah menyebut, adanya dugaan penganiayaan terhadap 30 orang WNI di Kamboja.
Sementara itu, pemilik Akun Instagram itu sampai me-mention akun dari Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua DPR Puan Maharani, hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Ijin pak Presiden @jokowi @listyosigitprabowo ketua dpr bu @ketua_dprri @puanmaharaniri Apalagi pak menteri pertahanan Menteri Pertahanan @prabowo baru berkunjung disambut meriah dan hangat olehSpecial Forces Command (Komando Pasukan Khusus/Kopassus) Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja," tulis akun tersebut.
“ada yang menyampaikan ke saya * Saya mau menyampaikan informasi Pak. ada penyiksaan 30 orang WNI di Kamboja. Mohon di ditindaklanjutin pak. Kasihan wni kita mendapat perlakuan penyiksaan di Kamboja,” demikian keterantan dalam akun tersebut," tulisnya menyertai unggahan video itu.
Tanggapan Kemenlu
Sementara itu, disadur dari Kompas.com, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia merespons konten video di media sosial Instagram yang memperlihatkan penganiayaan terhadap seorang laki-laki yang diduga sebagai warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengatakan, kejadian itu masih belum terkonfirmasi kebenarannya serta kaitannya dengan laporan yang didalami pihak KBRI Phnom Penh.
“Setelah dilakukan penelusuran hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi kebenaran kejadian tersebut dengan peristiwa yang menimpa 35 WNI di Bhavet,” ujar Judha dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/6/2022).
Dalam kasus tersebut, pada tanggal 19 Juni 2022, KBRI Pnom Penh mengirimkan surat resmi kepada Kepolisian Svay Rieng terkait penyelamatan 35 WNI tersebut.
Judha menyampaikan, 7 dari 35 WNI tersebut telah meninggalkan Bhavet, sedangkan 28 WNI lainnya masih berada di Bhavet.
“KBRI Phnom Penh juga secara intensif terus memantau kondisi ke-28 WNI tersebut yang sejauh ini dalam kondisi yang sehat dan tidak ada indikasi penganiayaan,” ucap Judha.
https://wartakota.tribunnews.com/2022/06/26/viral-tki-di-kamboja-disiksa-dan-disetrum-sampai-menangis-kesakitan-begini-tanggapan-kemenlu?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/puluhan-tenaga-kerja-indonesia-di-kamboja-dikabarkan-mengalami-penyiksaan.jpg)