Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Lapor Pak Jokowi! Harga Sawit di Riau Anjlok hingga di Bawah Rp1.500 Per Kg, Apa Solusinya?

Harga sawit di riau anjlok. Jika sebelumnya stabil bahkan nyaris tembus Rp 4 ribu per kg, saat ini harga sawit turun di bawah Rp 1.500 per kg

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/BYNTON SIMANUNGKALIT
Ilustrasi. Harga sawit di riau anjlok hingga di bawah Rp 1.500 per Kilogram. 

Tidak hanya di Riau, turunya harga sawit juga dirasakan oleh petani sawit di 10 provinsi di Sumatera. Hal tersebut disuarakan beberapa gubernur dalam Rakor tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Jambi Al Haris. Ia mengatakan persoalan anjloknya harga sawit menjadi masalah mendesak yang harus dicarikan solusinya.

Sebab dirinya mengaku bingung yang terjadi saat ini.

"Saya bingung, kemarin saya tanya kenapa harga sawit turun, katanya tangki timbun di PKS itu penuh semua, sementara tidak ada ekspor, itulah yang menyebabkan harga sawit di petani melemah," katanya.

Namun, Al Haris juga mendapatkan informasi berbeda. Ada pihak yang menyampaikan jika turunnya harga sawit ini diakibatkan oleh kapal yang membawa CPO keluar negeri tidak ada.

Sebab sudah dikontrak oleh perusahaan lain yang tidak bergerak di bidang CPO.

"Alasan banyak pihak katanya ini karena kapalnya habis, karena kemarin tidak ekspor, kapal-kapal itu di kontrak ke pihak lain, saya sudah tanya kan masalah ini ke kementerian perhubungan dan perdagangan kalau soal katanya bisa diupayakan," ujarnya.

Lalu Al Haris kembali mempertanyakan persoalan turunnya harga sawit ini ke kementerian terkait, penyebab nya karena harga CPO di tingkat dunia memang sedang melemah.

"Katanya harga CPO didunia memang melemah mungkin pengaruh dari perang Ukraina-Rusia," ujarnya.

Pihaknya berharap ketika pemerintah pusat sudah membuka kran ekspor, tidak banyak lagi persyaratan yang muncul.

Sebab kata Al Haris saat ini banyak persyarakat yang membuat eksportir ini mengeluh.

"Harapan kami mudah-mudahan ini solusi kongkrit, sehingga harga sawit ditingkat petanibl bisa kembali baik. Karena kalau tangki timbun tidak bisa lagi menampung maka buah sawit akan busuk," katanya.

Hal sedanada disampaikan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah yang menyatakan bahwa persoalan harga sawit ini menjadi konsen seluruh gubernur yang wilayahnya merupakan penghasil kelapa sawit.

"Harga komoditas sawit saat ini sangat memprihatikan. Kalau ini tidak betul-betul dicarikan solusi dari pusat dan rakor ini, saya khawatir akan menimbulkan gejolak di tingkat masyarakat," kata Rohidin.

Tidak jauh berbeda dengan Riau, pabrik kelapa sawit (PKS) di Bengkulu juga banyak yang terancam tutup.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved