Berita Dumai
Meski Tak Ditemukan PMK di Dumai, 300 Ternak Sudah Divaksin, Stok Terbatas Utamakan Sapi dan Kerbau
Meskipun tak ditemukan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Dumai, vaksinasi terhadap 300 sapi dan kerbau sudah dilakukan sebagai upaya pencegahan
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Walaupun tak ditemukan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Dumai, namun vaksinasi sudah dilakukan sebagai upaya pencegahan.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai telah melakukan vaksinasi pada hewan hewan ternak berkuku belah milik masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai, Nurzerwan melalui Kasi Kesehatan Hewan drh Rizqi Munarok mengungkapkan, setelah mendapatkan vaksin PMK sekitar 300 vaksin.
Pihak DKPP telah menyuntikanya kepada hewan ternak sapi dan kebau milik warga.
Ia menambahkan, untuk vaksin PMK perdana dilaksanakan pada Minggu (3/7/2022), kepada sejumlah peternak di Kecamatan Sungai Sembilan.
"300 vaksin yang kita dapat dari kementerian sudah kita suntikkan seluruhnya terhadap hewan ternak di Kota Dumai, yang berada dibawah binaan dari DKPP Dumai dan dikhususkan bagi hewan jenis sapi dan kerbau," katanya, Kamis (7/7/2022).
Dijelaskan Rizqi, seluruh Vaksin PMK yang berjumlah 300 sudah disuntikan semua, dan pihaknya masih menunggu bantuan vaksin kembali.
Rizqi mengungkapkan, dengan keterbatasan vaksin yang pihaknya miliki saat ini, maka difokuskan vaksinasi terhadap hewan ternak jenis sapi dan kerbau.
Sedangkan untuk hewan ternak jenis kambing, domba, babi dan lainnya akan menyusul.
"Vaksinasi saat ini DKPP masih mengutamakan kelompok peternak yang berada di binaan DKPP Dumai, dan untuk masyarakat belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan dari vaksin itu sendiri, " tambahnya
Secara keseluruhan Dumai membutuhkan sekitar 5.000 vaksin, agar hewan ternak baik milik kelompok maupun masyarakat dapat divaksinasi secara keseluruhan.
5.000 itu hanya terpenuhi untuk hewan sapi atau kerbau saja tidak termasuk kambing, domba dan babi.
"Target utama dilakukan vaksinasi ini adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi hewan ternak sehingga untuk hewan ternak yang masuk ke Dumai karena musim kurban ini tidak kita lakukan vaksinasi," jelasnya.
" Kalaulah hewan tersebut tidak terkena wabah PMK juga akan dilakukan penyenbelihan pada 10 Juli 2022 mendatang," imbuhnya
Terkait dengan peningkatan status darurat PMK secara nasional, Rizqi mengatakan sampai saat ini masih ada hewan ternak khususnya sapi, kerbau, domba dan kambing masih masuk ke Kota Dumai.
"Untuk status darurat PMK kita mengambil kearah kebijakan saja mengingat tingginya kebutuhan hewan ternak disaat perayaan Idul Adha yang identik dengan pelaksanaan kurban," ujarnya.
"Namun kita tetap mengambil dan mengizinkan hewan ternak yang masuk ke Dumai, itu berasal dari daerah yang dinyatakan bebas dari wabah PMK, " lanjutnya.
Rizqi menegaskan, untuk saat ini Dumai, belum ditemukan wabah PMK.
Selain itu juga belum ditemukan hewan ternak Dumai yang bergejala terserang wabah PMK, meski ditemukan ada beberapa hewan yang sakit, namun gejalanya bukan PMK.
"Kita berhara kepada para peternak untuk dapat melaporkan hewannya jika sakit, dan kepada panitia kurban untuk menjalankan himbauan yang sudah kita seberkan," pungkas Rizqi.
Minta Warga Jalankan Imbauan Terkait Hewan Kurban
Jelang Idul Adha, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak masih menghantui.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai, Nuzerwan memastikan bahwa hewan ternak berkuku genap atau belah di kota Dumai hingga saat ini masih aman dari PMK.
Nuzerwan mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya terus mengawasi hewan ternak.
Serta memperketat terhadap lalu lintas keluar masuk hewan berkuku genap atau belah yang sangat rentan terhadap penyakit PMK.
Dirinya menegaskan, hingga saat ini Pemerintah Kota Dumai, tidak menemukan penyebaran Penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak berkuku dua seperti sapi, kerbau, kambing dan hewan lainnya di Kota Dumai.
"Alhamdulliah menjelang Idul Adha, berdasarkan hasil laporan seluruh dokter hewan dan tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk memonitoring hewan ternak yang ada di Kota Dumai, tidak ditemukan hewan ternak berkuku genap atau belah yang bergejala klinis penyakit PMK," katanya.
Nuzerwan menghimbau kepada peternak agar selalu waspada dan cepat tanggap terhadap hewan ternaknya, apabila ada gejala mencurigakan terhadap hewat ternak segera laporkan kepada Dokter hewan, atau Dinas terkait.
Untuk memastikan tidak terjadinya penyebaran penyakit PMK terhadap hewan ternak di Kota Dumai, pihaknya lebih memperketat lalulintas menjelang perayaan Idul Adha.
Bukan hanya itu saja, tambahnya, DKPP bersama pihak kepolisian dan dokter hewan akan turun ke lapangan guna melakukan survei.
Apakah ada yang sakit dengan gejala wabah PMK, dan hewan ternak baru dari luar daerah.
Nuzerwan memprediksi bahwa kebutuhan akan hewan kurban untuk perayaan Idul Adha akan meningkat.
Jika ada membeli hewan ternak dari luar, wajib dipisahkan dengan hewan ternak lainnya, dan segera hubungi dokter hewan terdekat.
Ditegaskannya, setiap hewan yang masuk di Kota Dumai harus dibekali surat resmi tentang kesehatan hewan.
Bila tidak dapat menunjuk surat resmi maka hewan tersebut tidak akan dibolehkan masuk ke Kota Dumai.
Selain itu, tambahnya, DKPP Dumai, telah mengeluarkan surat imbauan dalam rangka menjaga keamanan dan kesehatan daging hewan kurban di tengah masyarakat.
"Kami meminta kepada seluruh pengurus masjid, musala dan panitia kurban, peternak dan masyarakat Dumai, untuk menjalankan surat himbauan yang kita telah sebarkan," ujarnya.
( Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra )
