Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Seorang Muslimah di Jerman Diserang, Jilbabnya Ditarik dan Dirobek

Islamofobia dan kekerasan terhadap Muslim di Eropa terus terjadi. Di negara maju tersebut, ternyata masyarakatnya belum bisa menerima perbedaan.

Istimewa
Jilbab seorang Muslimah di Jerman ditarik dan dirobek 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Islamofobia dan kekerasan terhadap muslim di Eropa terus terjadi. Di negara maju tersebut, ternyata masyarakatnya belum bisa menerima perbedaan.

Seorang wanita Muslim di ibu kota Jerman, Berlin mengalami serangan fisik dari seseorang karena ia mengenakan jilbab.

Media lokal Der Tagesspiegel pada Sabtu kemarin melaporkan seorang penyerang berusia 37 tahun merobek jilbab seorang wanita Muslim yang berusia 39 tahun seperti dilansir dari Daaily Sabah.

Serangan itu terjadi di sebuah restoran di distrik Weissensee, tambah harian itu.

Harian itu juga melaporkan serangan rasis lainnya di distrik Prenzlauer Berg di Berlin pada Jumat pagi di mana seorang pria berusia 52 tahun secara rasis menghina dua wanita.

Penyerang ditangkap dan dibawa ke klinik karena perilaku abnormal sebelum dibebaskan.

Meskipun Konstitusi Jerman menjamin kebebasan beragama, umat Islam, terutama wanita berjilbab, sering menghadapi praktik diskriminatif dalam pendidikan, ekonomi dan pekerjaan.

Islamofobia dan kekerasan terhadap Islam di negara ini muncul setelah kelompok neo-Nazi dan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) gencar melakukan propaganda anti-Islam.

Jerman, negara berpenduduk lebih dari 83 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.

Di antara hampir 5,3 juta Muslim di negara itu, 3 juta di antaranya berasal dari Turki.

7 dari 10 Muslim Eropa Alami Islamofobia

Tujuh dari setiap 10 Muslim di Inggris telah mengalami beberapa bentuk Islamofobia di tempat kerja, menurut sebuah jajak pendapat baru yang dirilis pada hari Selasa (7/6/2022)..

Survei menunjukkan sekitar 69 persen Muslim yang saat ini bekerja di Inggris menghadapi semacam perilaku Islamofobia selama keterlibatan terkait pekerjaan.

Ini termasuk interaksi dengan pelanggan, klien dan orang lain, selama acara sosial yang berhubungan dengan pekerjaandan ketika mencari promosi.

Dilansir dari Daily Sabah, survei tersebut dilakukan oleh Hyphen, "publikasi online baru yang berfokus pada isu-isu penting bagi Muslim di seluruh Inggris dan Eropa," dan dilakukan oleh perusahaan jajak pendapat Savanta ComRes.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved