Video Berita

VIDEO: Mahasiswa Cipayung Desak Pemerintah Naikkan Harga TBS Sawit dan Stabilkan Harga Sembako

Mereka turun ke jalan karena miris melihat penderitaan masyarakat saat ini akibat melonjaknya harga kebutuhan, ditambah anjloknya harga jual petani

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: David Tobing

Kemudian yang ketiga ialah Menolak Kenaikan Harga Pupuk. Sejak awal tahun 2021 hingga 2022 baik pupuk bersubsidi maupun pupuk non-subsidi terus mengalami kenaikan.

Namun di tengah berbagai kenaikan barang kebutuhan masyarakat, harga jual sawit/ Tandan Buah Segar (TBS) justru terus menurun.

Ditutupnya keran ekspor CPO oleh pemerintah sebagai langkah untuk stabilisasi harga minyak goreng dalam negeri pada April lalu mengakibatkan jatuhnya harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit.

Namun di satu sisi tidak memberikan dampak positif bagi harga minyak goreng. Pemerintah membuka keran ekspor CPO kembali, namun lagi-lagi tidak memberikan dampak positif terhadap masyarakat.

"Harga TBS Kelapa Sawit tetap menurun dan harga minyak goreng tetap mahal. Kebijakan pemerintah menghasilkan kompleksitas bencana bagi masyarakat,"ujar Gopinda.

Maka dengan itu Cipayung Plus Pekanbaru menuntut Pemerintah Mengkaji Ulang Kebijakan Harga TBS Kelapa Sawit. Cipayung Plus Pekanbaru meminta Pemerintah Provinsi Riau baik legislatif maupun eksekutif secara serius mengkaji Kebijakan Penetapan harga Kelapa Sawit tidak menyulitkan masyarakat Riau.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved