Turki Tegaskan Tak Akan Kirimkan Drone Tempurnya untuk Rusia
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengungkapkan pada akhir Juni 2022 Ukraina telah menerima 50 UAV dari Baykar sejak Rusia menginvasi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Turki menegaskan tak akan mengirimkan drone tempurnya untuk Rusia. Bayraktar TB2 adalah drone yang terbukti berjasil menghancurkan armada perang Rusia di Ukraina.
Drone tempur ini pun menjadi laris manis di pasaran atas pembuktiannya di Ukraina.
CEO Baykar, Haluk Bayraktar pada Senin (18/7/2022) mengatakan alasannya tidak mengirimkan drone tempurnya ke Ukraina karena negara itu di bawah agresi yang sangat berat dan serangan yang tidak proporsional.
"Kami tidak akan pernah melakukan hal seperti itu karena kami mendukung Ukraina. Kami mendukung kedaulatannya, perlawanannya terhadap kemerdekaannya.” kata Bayraktar.
Bayraktar mengatakan dia bangga bahwa Bayraktar TB2 telah menjadi salah satu simbol perlawanan Ukraina melawan Rusia.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengungkapkan pada akhir Juni 2022 Ukraina telah menerima 50 UAV dari Baykar sejak Rusia menginvasi.
Reznikov juga berterima kasih kepada Ukraina dan Baykar atas sumbangan tiga TB2 Bayraktar setelah kampanye penggalangan dana media sosial Ukraina, yang telah mengumpulkan cukup untuk membeli tiga drone.
Dilansir dari Aljazeera, Baykar mengatakan menolak untuk mengambil uang dan sebaliknya akan menyumbangkan drone.
Ayah Haluk Bayraktar mendirikan perusahaan Istanbul pada 1980-an.
Dia menjalankannya bersama saudaranya Selcuk Bayraktar, menantu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Drone Bayraktar memiliki waktu terbang maksimum 27 jam dan dapat terbang setinggi 7.620 meter (25.000 kaki).
Meskipun awalnya dipuji sebagai alat yang berguna dalam persenjataan militer, Rusia, yang memiliki tentara yang jauh lebih kuat dan lebih besar, mengklaim telah menghancurkan lusinan drone Bayraktar TB2.(Tribunpekanbaru.com).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/drone-tempur-bayraktar-tb2-turki.jpg)