Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Parfum Putri dan Todongan Senjata, Benarkan Brigadir J Mendapat Ancaman?

Update kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua Hutabarat, alias Brigadir J.

Editor: Ilham Yafiz
youtube Kompas Tv
Autopsi ulang jenazah Brigadir Yosua atau Brigadir J di Jambi. Parfum Putri dan Todongan Senjata, Benarkan Brigadir J Mendapat Ancaman? 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Update kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua Hutabarat, alias Brigadir J.

Benarkah Brigadir Yosua Hutabarat mendapat ancaman?

Hari ini masuk pekan ke-4 tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua alias Brigadir J .

Hingga saat ini kepolisian dan juga Komnas HAM masih melakukan sejumlah penyelidikan untuk mengungkap kasus ini.

Termasuk memeriksa para saksi mulai dari para ajudan Ferdy Sambo, TKP penembakan, CCTV hingga melakukan uji balistik.

Arman Hanis, kuasa hukum Putri Candrawathi, istri dari Irjen Ferdy Sambo mengungkapkan Brigadir J pernah ditegur oleh sesama ajudan Ferdy Sambo lantaran memakai parfum Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

"Pernah Josua juga ditegur karena pakai parfumnya Ibu PC. Ini semua yang disampaikan oleh Adc (ajudan). Saya juga menunggu hasil yang disampaikan dari ajudan ke Komnas HAM. Kan sudah diperiksa semua," ujar Arman Hanis kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).

Tak hanya itu, kata Arman, perlakuan aneh yang ditunjukkan Brigadir J dan sempat kepergok lagi oleh sesama ajudan yaitu saat Brigadir J sempat menodongkan senjata api miliknya kepada foto Ferdy Sambo.

"Informasi dari ajudan, bahwa Josua diduga pernah mengarahkan senjatanya ke foto Pak Kadiv Propam (Irjen Sambo). Itu ditegur juga oleh ajudan. Saya tidak tanya lagi sering apa tidak (dugaan menodongkan senjata ke foto Sambo). Tapi pernah," jelas Arman.

Terkait siapa orang yang menyampaikan informasi tersebut, Arman Hanis enggan membeberkan identitas ajudan yang dimaksud.

Arman juga mengaku masih belum mengetahui motif Brigadir J menodongkan senjata kepada kliennya tersebut.

"Kalau motif kan saya enggak tahu, motifnya kan. Saya hanya mewawancara, enggak mungkin lagi kita tanyakan ke Brigadir J, kan sudah almarhum," katanya.

Menurut Arman Hanis, cerita tersebut didapatkannya dari ajudan-ajudan Ferdy Sambo.

Sosok ajudan Ferdy Sambo yang mengungkapkan cerita tersebut hingga kini masih misteri.

Pasalnya, Arman Hanis sendiri enggan membeberkan identitas ajudan yang dimaksud.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved