Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hancur Lebur, Rusia Ingin Membangun Ulang Kota Mariupol di Ukraina

Kantor berita AFP melaporkan, membangun kembali Mariupol termasuk upaya Rusia untuk mendapatkan dukungan di wilayah-wilayah Ukraina

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Yuri KADOBNOV / AFP
Prajurit Rusia berpatroli di wilayah pabrik baja Azovstal di Mariupol, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, pada 13 Juni 2022. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kota Mariupol di Ukraina hancur lebur akibat invasi militer Rusia.

Kota pelabuhan di Ukraina selatan itu mengalami pengepungan dan penembakan yang menyebabkan kehancuran, kemudian diduduki oleh pasukan Rusia.

Terkait hal ini, Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin pada Senin (1/8/2022) menguraikan rencana membangun kembali kota tersebut.

Kantor berita AFP melaporkan, membangun kembali Mariupol termasuk upaya Rusia untuk mendapatkan dukungan di wilayah-wilayah Ukraina yang mereka duduki sejak invasi pada Februari 2022.

Marat Khusnullin dalam wawancara dengan stasiun tv BBC Rusia menerangkan, bangunan pertama yang saat ini sedang dibangun akan selesai pada musim gugur.

"Bangunan perumahan akan berdiri pada September. Kami sudah memiliki rumah sakit pertama, akan membangun pusat kementerian darurat," katanya.

Khusnullin juga mengatakan, ada rencana membangun kembali pusat bersejarah Mariupol, dan merenovasi semua bangunan yang tidak sepenuhnya hancur oleh serangan Rusia.

Kota Mariupol di tepi Laut Azov berpopulasi sekitar 400.000 orang sebelum invasi Rusia ke Ukraina terkini, yang memaksa banyak penduduk melarikan diri.

Khusnullin merencanakan, populasi Mariupol akan meningkat menjadi 350.000 orang pada 2025, tetapi tidak mengungkap bagaimana tujuan ini akan dicapai.

Adapun pabrik baja Azovstal yaitu pabrik era Soviet yang pernah mempekerjakan lebih dari 12.000 orang tidak akan dibangun kembali sesuai kapasitas sebelumnya, kata Khusnullin.

"Tapi kami pasti akan menciptakan lapangan kerja di sana yang akan menghidupi penduduk kota. Kemungkinan besar itu akan menjadi taman teknologi dengan elemen lanskap," terangnya.

Azovstal menjadi simbol perlawanan Ukraina ketika para pembela Mariupol membuat pertahanan terakhir melawan Rusia di dalam terowongan bawah tanah pabrik sebelum menyerah pada Mei.

Ratusan pembela Ukraina dan warga sipil selama berminggu-minggu bersembunyi di bawah tanah Azovstal.

Dalam perkembangan Ukraina terkini, penduduk Mariupol di atas tanah selama berminggu-minggu mengalami pengepungan brutal tanpa listrik, makanan, dan air di tengah musim dingin.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved