Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gus Samsudin Laporkan Pesulap Merah, Dugaan PNB dan Ujaran Kebencian

Pimpinan Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin laporkan Pesulap Merah atas dugaan pencemaran nama baik atau PNB dan ujaran kebencian

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tangkap layar YouTube Marcel Radhival
Pesulap Merah dan Gus Samsudin 

Ilmu Khulgeni merupakan ilmu spiritual untuk melakukan berbagai hal di luar nalar manusia.

Selain itu, ilmu ini juga bisa mengusir sarang hantu.

Penampilan Gus Samsudin identik dengan sorban dan jenggot panjang.

2. Praktisi ilmu spiritual

Gus Samsudin adalah pria asal Blitar yang berprofesi sebagai guru agama dan juga praktisi ilmu spiritual.

Dirinya memiliki Padepokan bernama Padepokan Nur Dzat Sejati yang berlokasi di Desa Rejowinangun, RT 02/04, Kecamatan Kademangan, Blitar, Jawa Timur.

Gus yang memiliki rambut panjang ini kerap mengunggah video kegiatannya di akun YouTubenya Padepokan Nur Dzat Sejati.

Seperti proses mengeluarkan santet dari tubuh seseorang, mendatangi tempat angker hingga konsultasi ilmu kebatinan.

3. Dulunya pedagang rongsokan

Dilansir dari berbagai sumber, sebelum menjadi ahli spiritual, Gus Samsudin pedagang rongsokan atau jual beli besi tua di Rejowinangun.

Bisnis itupun berkembang pesat meski pernah bergesekan dengan warga sekitar karena bau yang ditimbulkan.

4. Disebut santri gendeng

Dirinya dulu pernah disebut sebagai santri gendeng.

Hal itu karena ia sempat mendalami ilmu agama Islam di Pondok Condro Mowo Giri Mulyo, Jogo Rogo, Ngawi.

Tidak ada yang mengetahui latar belakang dari Samsudin, hingga akhirnya ia dipanggi Gus dan sudah memiliki ratusan pengikut.

Awalnya ia membentuk kelompok sholawat Al Laduni dan memiliki sejumlah pengikut.

Kelompok itu melakukan kegiatan olah kanuragan ilmu kebal bacok.

Lalu dirinya merambah dunia pengobatan altenatif hingga membuatnya terkenal seperti sekarang.

5. Pasien beri mahar seikhlasnya

Pasien yang berobat di tempatnya pun cukup memberikan mahar seikhlasnya.

Namun pasien diminta untuk membeli barang pendukung yang harganya cukup lumayan. sumber data: Tribunnews.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved