Kim Jong Un Lempar Tubuh Paman Kandungnya ke 120 Anjing Kelaparan
pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeksekusi pamannya sendiri dengan cara mengumpankan ke 120 ekor anjing yang kelaparan.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, PYONGYANG - Jang Song Thaek, paman pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ternyata dibunuh oleh keponakannya sendiri dengan cara yang sangat sadis.
Sebuah media massa China seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari The Sun pada Sabtu (6/8/2022) disebutkan,
Jang Song Thaek dibunuh dengan cara diumpankan kepada 120 ekor anjing yang kelaparan pada tahun 2013 silam.
Perintah pembunuhan terhadap Jang Song Thaek tersebut diinstruksikan langsung oleh Kim Jong Un yang saat itu baru saja naik tahta sebagai pemimpin Korea Utara.
Aksi pembunuhan terhadap Jang Song Thaek tersebut dilakukan di sebuah lapangan dan disaksikan langsung oleh pejabat-pejabat teras Korea Utara.
Baca juga: Serang Ratusan Keluarga, Korea Utara Dilanda Penyakit Misterius, Kim Jong Un Sebut Endemik Akut
Baca juga: Larang Warganya Merokok, tapi Kim Jong Un Perokok Berat: Merk Rokoknya Mewah
Pakar Korea Utara Michael Madden mengatakan, Kim Jong Un sengaja melakukan itu untuk mengokohkan legitimasi sebagai pemimin Korea Utara.
Jang Song Thaek sendiri adalah saudara sepupu dari Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara sebelumnya yang meninggal akibat serangan jantung.
Michael Madden menjelaskan, pasca meninggalnya Kim Jong Il,
sosok Jang Song Thaek adalah orang yang paling berpengaruh di Korea Utara.
"Dan Kim Jong Un tak ingin, ia disaingi oleh Jang Song Thaek. Dan Jong Un memerintahkan pembunuhan," katanya.
Tak hanya Jang Song Thaek yang dibunuh dengan cara brutal.
Delapan pejabat Korea Utara lainnya yang diduga menjadi orang dekat Jang Song Thaek juga ikut dieksekusi.
Di mata Kim Jong Un, Jang Song Thaek digambarkan sebagai sampah manusia tercela, dan lebih buruk dari seekor anjing.
Ra Jong-yil, penulis biografi Jang yang berjudul Menantu Teokrasi mengatakan,
dengan eksekusi itu, Korea Utara kehilangan satu-satunya orang di sana yang bisa membantu negara itu memperkenalkan reformasi dan keterbukaan.
Komentar ini muncul menyusul laporan bahwa Jang suka menikmati budaya barat, melihat wanita muda menyanyikan lagu-lagu Amerika dan melakukan striptis,
Citarasa itu jauh dari cita-cita konservatif yang dipegang oleh Kim dan dijunjung tinggi di negara tersebut.
( Tribunpekanbaru.com / Firmauli Sihaloho )
