Amerika Panaskan Situasi, Tempatkan Kapal Induk di Selat Taiwan di Tengah Latihan Militer China
Ketegangan meningkat semenjak Amerika Serikat mengirim Ketua DPR mereka Nancy Pelosi ke Taiwan.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat masuk ke Selat Taiwan di saat China menggelar latihan militer.
Ketegangan meningkat semenjak Amerika Serikat mengirim Ketua DPR mereka Nancy Pelosi ke Taiwan.
China merespon dengan menggelar latihan militer besar-besaran.
Kini, kapal dan pesawat Angkatan Laut AS akan transit di Selat Taiwan dalam dua minggu ke depan, Gedung Putih mengumumkan pada hari Kamis.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengutuk latihan militer China di daerah itu dan mengatakan Pentagon telah memerintahkan kapal induk USS Ronald Reagan dan pengawalnya untuk tetap berada di dekat Taiwan untuk memantau situasi.
Diberitakan Rusia Today, Reagan dan kapal-kapal pengiringnya berbasis di Jepang dan dikerahkan ke Laut China Timur dalam beberapa hari terakhir, saat Ketua DPR Nancy Pelosi berkunjung ke Taipei untuk menentang keberatan China.
Beijing telah menanggapi kunjungan Pelosi dengan meluncurkan latihan ekstensif di sekitar Taiwan dan menembakkan selusin rudal ke seluruh pulau.
Di tengah ketegangan yang meningkat, Presiden AS Joe Biden memutuskan akan "bijaksana" untuk memerintahkan kelompok pemogokan kapal induk AS untuk tinggal di daerah itu "sedikit lebih lama dari yang direncanakan semula," menurut Kirby.
Juru bicara itu juga mengutuk uji coba rudal China sebagai "tidak bertanggung jawab" dan "bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di selat Taiwan dan di kawasan itu."
“Kami tidak akan terhalang untuk beroperasi di laut dan langit Pasifik Barat, sesuai dengan hukum internasional, seperti yang telah kami lakukan selama beberapa dekade, mendukung Taiwan dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya itu, AS akan “melakukan transit udara dan laut standar melalui selat Taiwan dalam dua minggu ke depan,” tambah Kirby.
Gedung Putih juga mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa Angkatan Udara AS telah menunda uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III yang dijadwalkan, tetapi Kirby bersikeras bahwa uji coba itu akan dilakukan dalam waktu dekat dan bahwa penangkal nuklir AS “aman, aman dan efektif.”
