9 Pesawat Rusia Hancur, Diduga Diledakan Rudal Jarak Jauh Buatan AS
Secara tak langsung, Ukraina mengakui jika militernya telah berhasil meledakan 9 unit pesawat tempur Rusia dengan senjata canggih buatan AS
TRIBUNPEKANBARU.COM - Angkatan udara Ukraina mengatakan pada Rabu bahwa sembilan pesawat tempur Rusia hancur dalam serangkaian ledakan mematikan di sebuah pangkalan udara di Krimea.
Secara tak langsung, Ukraina mengakui jika militernya telah berhasil meledakan 9 unit pesawat tempur Rusia dengan senjata canggih buatan Amerika Serikat.
Namun, Rusia membantah ada pesawat yang rusak dalam ledakan hari Selasa atau bahwa ada serangan yang terjadi.
Pejabat Ukraina justru blak-blakan bahwa Ukraina bertanggung jawab atas ledakan itu, sambil mengejek penjelasan Rusia bahwa seorang perokok yang ceroboh mungkin telah menyebabkan amunisi di pangkalan udara Saki terbakar dan meledak.
Analis juga mengatakan bahwa penjelasan Rusiatidak masuk akal.
Ledakan itu bisa terjadi karena rudal anti-kapal.
Jika pasukan Ukraina bertanggung jawab atas ledakan itu, itu akan menjadi serangan besar pertama yang diketahui di situs militer Rusia di Semenanjung Krimea, yang direbut dari Ukraina oleh Kremlin pada tahun 2014 lalu.
Pesawat tempur Rusia telah menggunakan Saki untuk menyerang Ukraina.
Krimea memiliki makna strategis dan simbolis yang sangat besar bagi kedua belah pihak.
Tuntutan Kremlin agar Ukraina mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia telah menjadi salah satu syarat utama untuk mengakhiri pertempuran, sementara Ukraina telah berjanji untuk mengusir Rusia dari semenanjung dan semua wilayah pendudukan lainnya.
Beberapa jam setelah ledakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji lagi untuk melakukan hal itu.
“Perang Rusia melawan Ukraina dan melawan seluruh Eropa yang merdeka dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea – pembebasannya,” katanya dalam pidato malamnya seperti dilansir dari Daily Sabah.
Ledakan itu, yang menewaskan satu orang dan melukai 14 lainnya, membuat para turis melarikan diri dengan panik ketika gumpalan asap membubung di atas garis pantai di dekatnya. Video menunjukkan jendela pecah dan lubang di tembok beberapa bangunan.
Seorang turis, Natalia Lipovaya, mengatakan bahwa ledakan tersebut seolah-olah membuat bumi runtuh.
"Saya sangat takut," katanya.
