Israel Bombardir Palestina, Uni Eropa Akui Punya Standar Ganda dengan Invasi Rusia di Ukraina
Uni Eropa akhirnya mengakui menerapkan standar ganda terhadap situasi Ukraina dan Palestina.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Uni Eropa akhirnya mengakui menerapkan standar ganda terhadap situasi Ukraina dan Palestina.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrel telah mengakui bahwa standar ganda meresapi hubungan internasional, setelah ditanya dalam sebuah wawancara mengapa Brussels jauh lebih bersedia untuk mendukung rakyat Ukraina daripada rakyat Palestina.
Konflik Timur Tengah bukan di tangan UE, katanya, menunjuk Amerika Serikat yang menjadi penanggung jawabnya.
“Kami sering dikritik karena standar ganda. Tetapi politik internasional sebagian besar adalah tentang penerapan standar ganda. Kami tidak menggunakan kriteria yang sama untuk semua masalah,” katanya kepada surat kabar El Pais, yang diberitakan kembali oleh Rusia Today.
Sebelumnya dalam wawancara, Borrell mengatakan bahwa mendukung Kiev melawan Moskow adalah keharusan moral bagi negara-negara Barat.
“Menyelesaikan situasi dengan orang-orang yang terjebak di penjara terbuka, di mana Gaza berada, bukan di tangan UE,” kata diplomat itu.
Dia menyebut kondisi kehidupan kumuh di Gaza merupakan skandal dan memalukan, tetapi tidak akan ditarik pada asal-usul krisis kemanusiaan tersebut.
Gaza berada di bawah blokade oleh Israel, yang mengklaim itu adalah satu-satunya cara untuk menahan ancaman militan Palestina, yang memegang kekuasaan di daerah tersebut.
Ada bentrokan reguler antara kedua belah pihak. Permusuhan terbaru, di mana Israel berperang melawan kelompok Jihad Islam, terjadi bulan ini dan berakhir dengan gencatan senjata pada hari Senin.
Kritikus mengatakan penindasan warga Palestina, baik di Gaza dan di Tepi Barat, hanya melahirkan lebih banyak kebencian dan radikalisme, melanggengkan lingkaran setan kekerasan Arab-Israel.
"tidak ada solusi untuk konflik Timur Tengah tanpa komitmen yang sangat kuat dari pihak AS.” Banyak upaya dilakukan di masa lalu, tetapi saat ini tampaknya tidak ada jalan ke depan," Pungkasnya Borrell.
Amerika Serikat telah menunjukkan dukungan tak tergoyahkan kepada Israel, bahkan ketika zionis itu terus membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki dan mengambil tindakan lain yang memusuhi rakyat Palestina.
Kritikus terhadap Washington, termasuk kepemimpinan otoritas Palestina, mengatakan pihaknya telah lama kehilangan kredibilitasnya sebagai mediator yang tidak memihak dalam konflik tersebut.
( Tribunpekanbaru.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kini-uni-eropa-kembali-beri-sanksi-ekonomi-ke-rusia.jpg)