Dua Lemari Besar Saling Hadap di Rumah Ferdy Sambo Jadi Sorotan, Isinya Tas-tas Mewah, Milik Siapa?
Salah satu hal yang menjadi sorotan dari video tayangan atau siaran langsung proses rekonstruksi di rumah Ferdy Sambo adalah dua lemari berisi tas
Rekonstruksi pembunuhan Brigadir J digelar di dua lokasi yakni di rumah pribadi di Jalan Sangguling III dan Rumah Dinas di Duren Tiga Jakarta Selatan. Rekonstruksi menampilkan total 78 adegan. Sedangkan, khusus di rumah dinas ada 27 adegan.
Berdasarkan amatan pada siaran langsung Polri TV terlihat ada adegan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo di satu ruangan di rumah pribadi.
Mereka duduk berdua di sofa dalam rumah. Ferdy Sambo mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dan Putri memakai baju berwarna putih.
Sebelum dimulai adegan, Putri dan Ferdy Sambo tampak berpelukan. Mereka berpelukan di tengah-tengah personel polisi yang sedang mempersiapkan proses rekonstruksi.
Terlihat raut wajah sedih di wajah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Sedikit memberitahu, Putri dan Ferdy adalah tersangka pembunuhan berencana yang disangkakan pasal 340 dengan maksimal ancaman hukuman mati.
Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan bersama dengan tersangka lain, yakni Bripka Ricky, Bharada Eliezer, Kuwat Maruf, dan Putri Candrawathi.
Mereka terlihat berpelukan romantis di proses rekonstruksi. Ferdy Sambo yang tangganya terikat merangkul Putri yang duduk di sampingnya. Suasana sekejap berubah sendu.
Hanya bereselang dua menit, Putri meninggalkan lokasi. Ia tidak ikut lagi di adegan itu.
Bharada E Tak Boleh Bertemu Ferdy Sambo
Dalam rekonstruksi tersebut, terlihat sosok Bharada E yang merupakan tersangka dalam kasus ini digantikan perannya oleh penyidik Polri.
Pergantian sosok tersebut terjadi saat adanya adegan yang mempertemukan antara Bharada E dengan mantan atasannya yakni Ferdy Sambo.
Mulanya terlihat, Bharada E yang sudah menggunakan baju oranye dengan papan nama tersangka yang berkalung di lehernya seketika dilepas dan dialihkan ke pihak lain.
Sedangkan posisi Bharada E terlihat berada di balik pintu dengan pendampingan dari tim kuasa hukumnya Ronny Talapessy serta ada petugas dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Kendati begitu, tidak terlihat secara jelas adegan yang tergambarkan dalam rekonstruksi tersebut.
Percakapan antara keduanya juga tidak terdengar.
			