Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Harga Cabai dan Telur Mulai Naik di Pelalawan Riau Pasca Kenaikan Harga BBM Subsidi

Diskoperindag Pelalawan tidak menampik potensi kenaikan harga sembako pasca naiknya harga BBM. Seperti harga cabai merah, telur yang mulai naik.

Penulis: johanes | Editor: CandraDani
Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung
Aktivitas jual beli di Pasar Baru Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN- Pascakenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan biosolar pada Sabtu (3/9/2022) lalu, kondisi Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pelalawan masih normal hingga Senin (5/9/2022).

BBM jenis pertalite naik menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650, biosolar menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.1500 per liter.

Kenaikan diumumkan secara resmi oleh pemerintah pusat, setelah memberikan sinyal sejak pekan lalu dengan pertimbangan dan alasan yang telah disampaikan.

Pantauan Tribunpekanbaru.com di beberapa SPBU di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan situasi tetap normal dan belum ada kendala yang terlihat.

Antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM tampak seperti biasanya, khususnya pada pompa pertalite.

Belum ada penumpukan mobil yang ingin mengisi BBM meski harganya sudah naik.

"Stok masih normal bang. Memang semua pelanggan menanyakan kenaikan BBM. Sudah keputusan pusat, apa boleh buat lagi," kata seorang petugas SPBU di Jalan Lintas Timur Kilometer 55 kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (5/9/2022).

Masyarakat pasrah dengan kebaikan bbm subsidi yang diputuskan oleh pemerintah pusat.

Pasalnya, seluruh harga bahan pokok makanan yang ikut terimbas dengan kebijakan yang membuat masyarakat kecewa.

Belum sembuh kekesalan dengan harga BBM yang melambung, harga sembako pasti akan merangkak naik.

Berapa barang di pasaran sudah menunjukkan peningkatan harga Seperi cabai dan telur ayam.

"Cabai udah naik lagi. Tadi Rp 60 ribu setengah kilogram. Telur juga naik terus. Semua bakalan naik lagi nanti," kata seorang ibu rumah tangga, Marini Sutija (46).

Ibu tiga anak ini setiap pagi berbelanja ke warung yang tak jauh dari rumahnya di Jalan Seminai Pangkalan Kerinci.

Untuk kebutuhan dapur dan makanan keluarga, ia sengaja berbelanja setiap hari agar mendapatkan bahan-bahan yang segar dan baru setiap hari.

Namun harga-harga bahan makanan sudah tidak normal lagi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved