Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Bengkalis

Kenaikan Harga BBM Berdampak Kepada Nelayan Bengkalis, Ikan Tangkapan Dijual Lebih Mahal

Ditengah kenaikan harga BBM, nelayan di Bengkalis dilema karena biaya operasional membengkak belum lagi hasil tangkapan yang tidak menentu.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: CandraDani
Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir
Kapal Nelayan Bengkalis di perairan Selat Bengkalis 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terutama jenis solar yang ditetapkan pemerintah pusat akhir pekan lalu dampaknya buruk bagi nelayan kecil di Bengkalis.

Dengan kenaikan harga BBM yang terjadi membuat biaya melaut para nelayan ini membengkak, apalagi kadang hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya solar yang di keluarkan.

Selama ini para nelayan di Bengkalis tidak bisa membeli solar secara langsung melalui SPBU.

Mereka hanya mendapat BBM secara eceran di kios-kios tidak resmi milik masyarakat.

"Sebelum harga solar naik saja kita dapatkan minyak dari eceran, karena untuk pembelian melalui SPBU sudah dilarang menggunakan jerigen. Sementara kita kalau beli untuk satu trip melaut sebanyak dua puluh liter," Cerita Alpan Nelayan Desa Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu Bengkalis.

Untuk harga eceran saja, sebelum pemerintah menaikkan harga solar para nelayan ini harus merogoh kocek sebesar delapan ribu rupiah perliternya.

Padahal jika membeli di SPBU tentu lebih murah.

Dengan harga minyak segitu, dibandingkan hasil tangkapan ikan menang masih bisa menutupi uang pembeli minyak.

Namun sisanya hanya cukup untuk memenuhi makan sehari hari.

"Apalagi saat ini harga sudah naik yang di SPBU, mungkin dieceran solar bisa diatas sepuluh ribu rupiah perliternya. Tentu ini akan membuat kita sulit lagi nanti," ungkapnya.

Menurut dia, secara pasti dia belum mengetahui pasti harga dieceran saat ini, karena terakhir melaut pada Selasa Pekan lalu. Setelah kenaikan harga belum ada aktifitas melaut sama sekali.

"Kami memang tidak setiap hari melaut, kami melihat kondisi melaut menunggu waktu air pasang besar baru melaut. Kemungkinan hari Rabu kita baru melaut dan akan cari solar dulu nanti," Terangnya.

Untuk tangkapan ikan di Selat Bengkalis memang beragam, diantara ikan yang di dapat jenis ikan lomek, biang kalau beruntung ada dapat terubuk dan pias.

Namun saat ini lagi musim selatan dan hasil tangkapan tidak banyak biasanya.

"Rata hasil tangkapan bisa sampai 15 sampai 20 kilogram sekali melaut, hasil tangkapan berbagai jenis ikan tadi. Ikan ini kemudian langsung dijual dengan harga bervariasi sesuai jenis ikannya," Tambah Alpan.

Menurut Alpan untuk harga jual seperti ikan biang bisa mencapai enam puluh ribu perkilogramnya, Tenggiri sekitar delapan puluh ribu kilogram dan yang mahal ikan jenis pias bisa di jual seharga seratur ribu perkilogramnya.

"Kalau ada dapat Terubuk juga cukup mahal diatas seratus ribu rupiah perkilogramnya," kata Alpan.

Hasil penjualan inilah yang memenuhi pengganti pembelian minyak dan sisasanya untuk kebutuhan makan sehari hari keluarga.

Kalau kemarin masih cukup untuk makan, tetapi setelah kenaikan solar kemarin pihaknnya belum tahu lagi cukup tidaknya.

" Yang jelas rencananya kita juga mau naikkan harga ikannya sebagai solusi menutupi kebutuhan nantinya. Kemungkinan akan kita naikkan sekitar dua ribu sampai lima ribu rupiah perikan nantinya," Terang Alpan.

Pihaknya bersama nelayan lainnya sebenarnya tidak ingin menaikan harga ikan mereka.

Namun situasi yang ada yang memaksa agar harga ikan naik.

"Kalau kita bertahan diharga lama bisa rugi, pengeluaran besar untuk melaut. Untung sudah tidak seberapa lagi, sementara harga harga lain juga akan naik juga," Tambahnya.

Sebagai nelayan kecil, pihaknya berharap pemerintah pusat bisa menurunkan kembali harga minyak ini.

Karena sangat perdampak kepada penghasilan nelayan, apalagi saat ini ikan semakin sulit di dapat di laut.

Ongkos travel Ikut Naik

Dampak kenaikan BBM ini juga dirasakan para supir travel Bengkalis-Pekanbaru.

Bahkan mereka yang melayani rute ini juga sudah sepakat menaikkan harga tiket berangkat sebesar Rp 30.000 per orangnya.

"Naiklah bang ongkosnya kalau kemarin hanya Rp 150.000 ke Pekanbaru, mulai minggu kemarin sudah 180.000 per orangnya," Terang Andi satu diantara travel Bengkalis.

Kenaikan ini terpaksa dilakukan untuk menutupi biaya pembelian minyak kendaraannya.

Kenaikan harga tiket ke Pekanbaru ini tidak dilakukan sendiri oleh supir, tetapi kesepakatan bersama dengan supir travel lainnya.

"Kesepatan bersama kita ini, jadi rata sama sudah harga tiket travel yang ada di Bengkalis," tambahnya.

Andi mengakui kenaikan harga tiket baru ini memang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Ini dilakukan menimbang juga penumpang saat ini tidak ramai.

"Hari hari biasa kita jarang penuh, kadang bisa tiga orang penumpang saja di hari biasa yang berangkat. Begitu juga pulang sekitar dua sampai tiga orang juga," Tambahnya.

Menurut penumpang yang ramai biasanya terjadi diakhir pekan, Jumat Sabtu dan Minggu.

"Kalau ramai bisa penuh pergi dan pulang, inilah yang menutup pendapatan kita hari hari biasa," Tandasnya.

(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved